- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Wakil sekretaris PWNU Jawa Tengah, Muhammad Sohib menegaskan jika organisasi kemasyarakatan (Ormas) Nahdlatul Ulama bukanlah tempat untuk mencari mata pencaharian ataupun jabatan. NU merupakan sebuah wadah organisasi untuk perjuangan demi kemaslahatan ummat serta menegakkan Islam ala Thoriqoti Ahlussunnah wal Jamaah An Nahdliyah.

“Jangan sekali-kali berpikir untuk mencari makan atau jabatan di NU. Hati-hati karena bisa kualat,” katanya saat memberikan sambutan di hadapan Pengurus PCNU, MWC dan Ranting NU se Kabupaten Purworejo pada pembukaan Konfercab NU Kabupaten Purworejo yang digelar di kompleks gedung NU Center, Minggu (17/11).

Sohib mengaku, dirinya hanya menyampaikan pesan itu dari salah satu oe diri NU, KH Wahab Hasbullah. Diantara pesan Mbah Wahab tersebut yakni ikutilah Ulama NU serta program-program NU, jangan sampai keluar dari NU dan yang terakhir jangan mencari makan di NU.

Pada bagian lain, Sohib menambahkan jika NU merupakan mitra setrategis pemerintah di seluruh tingkatan dalam membangun negeri. Realitas itu sesuai dengan komitmen NU kebangsaan NU sejak pertama didirikan tahun 1926 yakni terwujudnya baldatun thoyyinatun qa robbun ghofur.

“Tema NU bersinergi membangun negeri pada Konfercab NU Purworejo ini relevan dengan komitmen kita bersama dalam mewujudkan tatanan kebangsaan sesuai dengan aqidah ahlussunnah wal jamaah,” tandasnya.

ads

Lebih lanjut Sohib mengatakan jika forum Konfercab ini merupakan forum musyawarah tertinggi di tingkat cabang untuk merumuskan bagaimana perjalanan NU satu periode mendatang. Ia berpesan agar kepengurusan NU hasil Konfercab ini dapat merangkul seluruh elemen kekuatan yang ada di Purworejo. Jangan sampai ada ditinggalkan karena sentiman pada proses Konfercab.

“Kekuatan terbesar di akhir zaman adalah persatuan. Kalau NU Purworejo ingin besar bersatulah. Rangkulah seluruh elemen kekuatan yang ada di Purworejo. Baik kekuatan internal maupun eksternal,” katanya.

Sementara itu, Bupati yang diwakili oleh Asisten III Pram Prasetya Ahmad dalam sambutannya mengakui jika peran NU dalam mengawal perjalanan negeri tidak perlu diragukan lagi. Terlebih saat negara membutuhkan kekuatan dalam menjaga ideologi negara, NU selalu berada di garda terdepan.

“Persaingan antar negara semakin nyata terasa. Termasuk imbasnya yang kita rasakan adalah masuknya berbagai ideologi radikal dan ekstrim yang mengancam keutuhan NKRI. Dalam konteks itulah peranan NU sangat besar,” katanya.

Pada bagian lain, Pram mengungkapkan jika proses regenerasi bangsa juga terus berjalan. Ia berharap proses pembinaan generasi penerus melalui badan-badan otonomnya dapat terus dilakukan dalam rangka mempersiapkan generasi penerus bangsa demi kelangsungan bangsa negara di tengah persaingan global yang semakin sengit. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!