SEMARANG, metrotimes.news – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) bersama
Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Nasima Semarang berkomitmen meningkatkan kualitas kemampuan bahasa Inggris para Guru di lingkungan Lembaga Pendidikan Ma’arif (LP Ma’arif) NU Jawa Tengah dan ustadz-ustadzah di lingkungan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Jawa Tengah supaya bisa bersaing di kancah global.
Untuk mewujudkan hal tersebut, PWNU Jateng bekerjasama dengan YPI Nasima Semarang mengambil langkah kongkrit dengan memberikan beasiswa kepada para Guru dan Asatidz untuk belajar bahasa Inggris ke Pare Kediri Jawa Timur selama enam pekan. Kerjasama itu dimulai dengan peluncuran program ENGLISH SCHOLARSHIP “English Capacity Building for NU Educator” yang dilaksanakan di SMA Nasima, Jl Yos Sudarso17 Tawangsari Semarang Barat, Rabu (23/10/2024).
Ketua PWNU Jawa Tengah, KH. Abdul Ghaffar Razin (Gus Rozin) berharap guru di sekolah maupun pesantren NU bisa melanjutkan belajar hingga luar negeri atau ‘Go internasional’.
“Harapannya guru mempunyai akses studi lanjut sampai luar negeri,” kata Gus Rozin usai peluncuran program
Ia juga berharap guru atau ustadz yang telah mengikuti program beasiswa bisa menjadi influencer para santri untuk percaya diri, “Bisa menularkan kepercayaan diri kepada anak didiknya,” sambungnya.
Dengan keterampilan bahasa, menurut Gus Rozin, agenda besar agar santri tidak tertinggal dalam membangun peradaban dunia. “Kemampuan bahasa ini menjadi dasar untuk membuka pintu peradaban, membuka pintu kemajuan, salah satunya melalui penguasaan bahasa Inggris, bahasa Arab ini sudah tentu, dan bahasa Mandarin,” jelasnya.
Menurutnya, program peningkatan kapasitas berbahasa Inggris ini sebuah kesempatan berharga, “Ini kesempatan yang baik bagi kita untuk membangun peradaban,” ucapnya.
Oleh karena itu, ia berharap agar para pengasuh pesantren dan kepala sekolah untuk mendukung program tersebut.
“Saya minta kepala sekolah atau pengasuh pesantren mohon disupport jika ada guru yang ingin mengikuti agenda ini,” pintanya
Bahkan, dirinya tidak ingin pengasuh pesantren dan kepala sekolah terkesan menghambat dengan alasan tidak ada ustazah atau guru pengganti.
“Ini mungkin tidak tiap tahun tapi bertahap. Jangan sampai dihambat dengan alasan tidak ada guru penggantinya,” pesannya.
Rektor Institut Pesantren Mathaliul Falah (IPMAFA) Pati ini tidak lupa mengapresiasi YPI Nasima yang telah memberikan kesempatan agar kader NU bisa lebih berkembang menghadapi tantangan zaman
“Terima kasih kepada jajaran pengurus Nasima atas kesempatannya, semoga memberikan berkah bagi segenap keluarga besar Nasima,” tuturnya.
Program beasiswa ini berlaku bagi ustadz/ustadzah pesantren yang tergabung dalam asosiasi Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama yakni Robithoh Ma’ahid Islamiyah (RMI) dan guru sekolah yang berada di bawah naungan LP Ma’arif NU.
Ketua YPI Nasima, Indarti Suhadisiwi mengatakan program beasiswa bahasa Inggris bagi ustazh dan guru NU akan dilaksanakan selama 6 pekan atau satu setengah bulan di Kampung Inggris, Pare, Kediri, Jawa Timur.
“Setiap peserta mendapatkan fasilitas dan uang saku selama mengikuti program beasiswa,” jelasnya.
Adapun ketentuan penerima beasiswa sebagai berikut:
Syarat Umum :
•Mengikuti seluruh rangkaian seleksi (administrasi, akademik, & wawancara)
•Memiliki TOEFL dengan minimal skor 450
•Melampirkan surat kesanggupan
Syarat Khusus :
Kategori Madrasah/Sekolah
•Guru bahasa inggris di satuan pendidikan LP Ma’arif NU jenjang SMP/MTs/SMA/MA/SMK Jawa Tengah
•Memiliki sertifikat pendidik (diutamakan)
•Memiliki rekomendasi dari Madrasah/Sekolah
•Memiliki rekomendasi dari LP Ma’arifbPCNU
Kategori Pondok Pesantren
•Ustadz/ah/Santri senior pondok pesantren yang merupakan anggota RMI Jawa Tengah
•Memiliki rekomendasi dari pengasuh pondokbpesantren
•Memiliki rekomendasi dari RMI PCNU. (af).