- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Sebanyak 231 anak diajak untuk menjaga keberlanjutan seni tradisi melalui ajang Ujian dan Pagelaran Tari 2019 yang digelar oleh Sanggar Tari Prigel di Gedung Kesenian Sarwo Edhie Wibowo Purworejo, Selasa (10/12) siang.

Pageleran berlangsung semarak dengan disaksikan ratusan pecinta tari serta orang tua peserta. Hadir dalam acara pembukaan antara lain Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Purworejo Agung Wibowo yang diwakili Kabid Kebudayaan Agung Pranoto bersama sejumlah pamong budaya.

Pengelola Sanggar Tari Prigel, Melania Sinaring Putri SSn, mengatakan bahwa ujian dan pagelaran tari merupakan ajang tahunan yang dihelat untuk mengetahui tingkat penguasaan dan keberhasilan anak didik dalam menempuh pelatihan selama satu tahun terakhir. Tahun ini, pegelaran mengangkat tema “Menjaga keberlanjutan seni tradisi” dengan harapan mampu memperkuat tekad anak-anak untuk terus menjaga seni tradisi dan budaya nusantara, khususnya Jawa dan Purworejo.

Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini orang tua dilibatkan secara langsung dengan membuka belasan stand kuliner di sekitar gedung. Hal itu dilakukan untuk memperkuat jalinan kekeluargaan di antara mereka.

“Ujian berkonsep pagelaran sekaligus menjadi media hiburan dan apresiasi bagi masyarakat Purworejo. Ajang ini memberikan kesempatan kepada anak untuk berekspresi dan berapresiasi, sedangkan para orang tua juga dapat mengetahui pencapaian anaknya,” katanya.

ads

Disebutkan, ada sebanyak 231 peserta didik Prigel, mulai usia anak-anak hingga remaja, yang menjalani ujian tahun ini. Mengingat banyaknya peserta, pagelaran dibagi menjadi 28 kelompok penyaji.

Terdapat 17 jenis tarian yang ditampilkan. Beberapa di antaranya yakni tari Midat Midut, Merak, Kupu-Kupu, Dolalak, Payung, Bondan Tani, Merak Puspita, Gambyong Pareanom, dan Wira Pertiwi.

“Tarian yang dipelajari di Prigel terdiri atas beragam jenis, baik klasik maupun kreasi. Setiap tahun tidak selalu sama. Namun, dari sekian jenis tarian, Dolalak kami utamakan karena menjadi ikon Purworejo,” sebutnya.

Lebih lanjut Melania mengungkapkan, Prigel yang didirikan oleh ibundanya, F Untariningsih SE, pada 20 Mei 1985, kini telah mengalami perkembangan pesat dan semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat. Hal itu terbukti dari banyaknya jumlah peserta didik dari tahun ke tahun.

“Saat ini Prigel memiliki sekitar sepuluh pelatih atau instruktur yang selalu setia melatih anak-anak. Prinsip yang kami terapkan adalah asah asih dan asuh, jadi kami tidak hanya sekadar melatih,” ungkapnya.

Sementara itu, Agung Pranoto memberikan apresiasi terhadap kiprah Prigel yang telah mencetak banyak seniman tari di Kabupaten Purworejo. Prigel juga aktif mewarnai even seni serta mewakili daerah dalam ajang-ajang bergengsi, mulai tingkat Kabupaten hingga internasional.

Menurutnya, tari menjadi salah satu seni yang efektif dalam membentuk karakter anak.

“Karena itu, kami mendorong agar para orang tua terus mengikutkan anak-anaknya dalam pelatihan bersama Prigel,” tandasnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!