- iklan atas berita -

Metro Times, (Kebumen), Memerangi berita “Hoax” yang semakin memprihatinkan saat ini, Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti ajak pelajar setingkat SMA se Kabupaten Kebumen cerdas berinternet. Sedikitnya, dalam kegiatan ini Polres Kebumen mengundang pelajar sebanyak 120 siswa dari 30 sekolah di Kebumen untuk mengikuti sosialisai cerdas berinternet dan deklarasi anti hoax, Kamis (31/08) pagi.

Dalam acara itu, Polres Kebumen juga mengundang Forkopimda untuk ikut memerangi berita hoax yang semakin meresahkan saat ini.

Selaku narasumber dalam acara itu, Polres Kebumen melibatkan Arif Yuswandono dari Maspolin sebagai narasumbernya.

Kapolres Kebumen dalam sambutannya mengungkapkan prihatin adanya berita hoax yang telah menyebar ke berbagai lini di media sosial. Bahkan orang yang belum tahu tentang kebenaran informasi itu, juga ikut membagikan berita hoax.

ads

Hoax adalah informasi yang tidak benar dan sengaja dibuat menarik, agar orang yang membaca ingin membagikan informasi itu sehingga ramai dibicarakan.

“Kita berikan pemahaman kepada para perwakilan sekolahan yang mengikuti acara sosialisasi. Kita jadikan mereka pionir ataupun pelopor anti hoax di lingkungan sekolah dan lingkungan tempat tinggal. Mereka itulah nantinya yang akan melakukan perlawanan kepada berita hoax di lingkungannya,” ucap Kapolres Kebumen di sela sela kegiatan.

Menurut AKBP Titi Hastuti, berita bohong atau berita hoax ataupun ujaran kebencian ini sangat masif di medsos. “Sehingga harus kita perangi bersama,” ucapnya.

Selain itu Wakil Bupati Kebumen yang juga hadir dalam acara tersebut mengajak para peserta untuk tidak ikut menyebarkan konten berita negatif. Para pelajar diminta untuk cek dan ricek setiap ada informasi yang diterima supaya berita hoax dapat di tekan.

Wakil ketua DPRD Kabupaten Kebumen Mifathul Ulum dengan adanya medsos, kecepatan informasi sangat membantu pemerintah dalam menyampaikan informasi. Namun berbading tebalik jika dikelola oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab, tentunya sangat berbahaya sekali dapat memicu kegaduhan.Miftahul Ulum berharap, pelajar bukan bagian penyebar berita hoax, namun justru memeranginya.(Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!