Metro Times (Purworejo) Sebanyak 5173 Ayam ingkung dari 42 ambengan meriahkan merti desa Kemranggen Kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo. Ribuan warga desa Kemranggen dan sekitarnya berkumupul di lokasi acara yang berada di RT 3/ RW 2. Senin (22/10) pagi.
Ribuan Ayam ingkung yang dipasang mengelilingi ambengan tersebut merupakan bagian dari acara merti desa atau sedekah bumi warga desa Kemranggen yang digelar tiga tahun sekali.
“Acara sedekah bumi atau merti desa ini sebagai wujud syukur dilaksanakan setelah panen raya padi,” ujar Pargono (56) mantan lurah Kemranggen sekaligus ketua Panitia acara.
Lanjut Pargono, ada 42 ambengan dalam acara tersebut berasal dari empat dusun yaitu, dusun Krajan sebanyak 19 ambengan, dusun Sawah Lor sebanyak 14 ambengan, dusun Gablogan sebanyak 5 ambengan dan dusun Kaligadung sebanyak 4 ambengan.
Ke 42 ambengan dari warga desa Kemranggen tersebut dilombakan untuk mendapatkan piala bergilir dan beberapa hadiah lainnya. Juara 1 diraih oleh kelompok yang diketuai Warisono (56).
“Di Ambengan kami ada 275 ekor ayam jadi yang terbanyak dalam satu ambengan, dengan total biaya mencapai Rp 30 juta,” ungkap Warisono.
Untuk biaya masing-masing ambengan satu dengan yang lain berbeda tergantuk kemampuan masing-masing kelompok. 42 ambengan selanjutnya dibagikan kepada seluruh masyarakat yang sengaja datang dari sekitar desa Kemranggen atau luar Kemranggen.
“Bahkan warga Kemranggen yang tinggal di luar kota rela mudik untuk memngikuti acara merti desa ini, seperti dari jakarta, Jogja dan sekitarnya, mungkin lebaran mereka tidak pulang ahirnya pulang pas merti desa karena lebih ramai,” jelanya.
Ditempat yang sama, Muh Wuryanto yang datang untuk mewakili Bupati Purworejo, Agus Bastian yang tidak bisa hadir dalam kesempatan itu. Wuryanto mengatakan, dengan adanya ingkung ayam ini memiliki filosofi penting sebagai wujud syukur terhadap Tuhan atas rezeki dan hasil bumi. Dengan adanya merti desa juga memohon kepada Tuhan agar berkah hasil bumi lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Ini kegitan yang positif membuat guyup rukun di masyarakat, dengan menambah rasa syukur di masyarakat,” kata Muh Wuryanto.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata, Agung Wibowo yang turut hadir mengatakan, kegiatan tersebut menjadi bagian dari pariwisata berbasis desa dan komunitas.
“Acara seni budaya seperti ini akan kita support untuk dijadikan paket wisata kedepannya. ini akan menjadi salah satu potensi segitiga emas pariwisata di Purworejo,” kata Agus Wibowo. (Daniel)