Metro Times ( Wonosobo )-Pasi Ter Kodim 0707/Wonosobo Kapten Inf Iwan Nafarin memberikan materi tentang pengamalan Pancasila pada acara Seminar Mahasiswa Pondok Pesantren Al Asy’ariyyah Kalibeber. (13/12).
Dalam penyampaiannya Kapten Inf Iwan Nafarin mengungkapkan bahwa santri merupakan salah satu penerus bangsa. Bangsa Indonesia bisa berdiri karena adanya idiologi Pancasila. Sedangkan yang merumuskan Pancasila dahulu ada beberapa tokoh kyai yang ikut melahirkan idiologi Pancasila menjadi dasar bangsa Indonesia. Untuk itu sudah seharusnya para santri mengikuti jejak para kyai dalam mempertahankan dan mengamalkan Pancasila sebagai sendi kehidupan sehari – hari.
Saat ini generasi muda Indonesia (Santri) tanpa disadari sudah mulai terpengaruh oleh F 5 (Food, Fashion, Film, Fantasy, Fun). Ada generasi muda yang menggunakan pakaian tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Dari makanan saat ini generasi muda lebih suka dengan makanan siap saji, itu belum tentu baik untuk kesehatan. Pengaruh film sudah bisa kita rasakan bersama.
Dengan permasalahan tersebut menurut Pasi Ter Kodim, pembekalan bela negara terhadap kaum santri sangat diperlukan agar generasi bangsa berbasis pesantren tersebut mampu menjaga dan melestarikan ideologi Pancasila sebagai satu-satunya ideologi negara sekaligus merupakan alat pemersatu bangsa. Pancasila adalah alat pemersatu bangsa. Bangsa ini bermacam-macam dan beranekaragam, suku, dan agama, tetapi bersatu. Dan yang mempersatukan adalah Pancasila.
Kapten Inf Iwan Nafarin melanjutkan, bagi bangsa Indonesia, ideologi Pancasila adalah ideologi yang paling ampuh dalam menangkal derasnya pengaruh ideologi bermuatan materialis. Karena itu, penguatan pemahaman dan pengamalan Pancasila sangat diperlukan agar bangsa ini tetap berada di jalur yang benar. “Yakni tetap menjadi bangsa sebagaimana yang dicita-citakan para pendiri bangsa. Beranekaragam tapi tetap dalam kesatuan yang kuat .
Pelaksanaan bela negara memiliki makna yang sama dengan membela Pancasila dan UUD 1945. Dengan kata lain, apabila bangsa ini tidak melaksanakan bela negara, maka sama saja menjadi pengkhianat terhadap bangsa dan para pendahulu yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini dengan tetesan darah, keringat, dan air mata.
Dalam situasi saat ini, seluruh bangsa Indonesia harus bangga lantaran Indonesia merupakan negara besar dan negara yang cinta damai di tengah keanegaraman suku, agama, dan budaya. Hal itu harus disadari oleh bangsa Indonesia, terutama generasi pemuda, agar jangan sampai negara Indonesia yang besar ini tinggal namanya saja.
Tentu hal itu tidak boleh terjadi. Kelangsungan hidup dan masa depan bangsa ini berada di pundak seluruh bangsa Indonesia, termasuk kalian semua para santri dan seluruh generasi pemuda di mana pun berada, termasuk di Ponpes Al Asy’ ariyah ini. ( Arr )