- iklan atas berita -

Metro Times (Purwworejo) Beberapa objek wisata yang sudah dikenal oleh sebagian besar masyarakat Kabupaten Purworejo dan sekitarnya mulai dikunjungi oleh Komisi IV DPRD Purworejo selaku yang membidanginya. Kunjungan itu untuk melihat secara langsung fasilitas serta standar sarana dan persarana (Sarpras) yang ada disetiap objek wisata tersebut.

Seperti objek wisata Pasar Menoreh dan Glamping De Loano di Desa Sedayu, Kecamatan Loano, yang dikunjungi oleh komisi IV DPRD Purworejo pada Kamis (12/12) kemarin. Sehari sebelumnya, komisi IV juga mengunjungi objek wisata Bukit Seribu Besek di Desa Guntur dan Hutan Pinus Sikepel di Desa Jati, Kecamatan Bener.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Purworejo Muhammad Abdullah mengatakan, pihaknya selaku pengawas bidang pariwisata ingin melihat langsung fasilitas serta sarpras apa saja yang sudah disediakan bagi para pengunjung. Selain itu, fasilitas yang ada apakah sudah sesuai dengan laporan dinas pariwisata selaku pihak pengelola.

“Jadi jangan sampai fasilitas yang ada di setiap objek wisata ini tidak sama dengan laporan yang kami terima. Apa lagi tidak sesuai dengan anggaran dan perencanaannya,” katanya.

ads

Dijelaskannya, dari hasil pantauan komisi IV di lapangan, fasilatas serta sarpras khususnya di objek wisata glamping de loano sudah cukup memenuhi syarat, dibandingkan wisata bukit besek yang masih terkendala air bersih. Selain itu juga belum ada homestaynya.

“Secara keseluruhan objek wisata di Purworejo, untuk pembangunan infastruktur terutama jalan menuju objek wisata belum memadai. Selain itu, fasilitas keamanan bagi pengunjung juga belum maksimal,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Destinasi Badan Otorita Borobudur Agustin Parangin Angin mengtakan, saat ini BOB sedang menyediakan infrastruktur dasar yaitu jalan utama ke objek wisata glamping de loano, membangun jaringan listrik, air bersih dan pengelolaan sampah. Disamping itu penyiapan SDM masyarakat sekitar juga jalan terus.

Semua ini tentu tidak terlepas dari kerjasama antar BOB, Pemprov DIY, Pemprov Jateng. Pemkab Magelang, Pemkab Kulon Progo dan Pemkab Purworejo. Ketiga kabupaten terdekat ini harus sinergi dan saling mendukung.

“Jadi orang yang datang ke sini (Glamping De Loano,red) tinggal kita bawa ke Purworejo bisa, ke Kulon Progo iya, atau ke Magelang. Tiga kabupaten ini kita harapkan jadi dayatarik tersendiri bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara,” kata Angin, usai memberikan cinderamata kepada Wakil Ketua Komisi IV DPRD Purworejo M Abdullah, Kamis (12/12) kemarin.

Menurut Angin, Pariwisata ini tidak ada batas – batas atminitrasinya, yang menetukan batasnya adalah para pengunjung. “Sekarang mereka (wisatawan,red) maunya kemana?, Temon-Purworejo?, atau Purworejo Salaman?, nah ini yang kita sebut GelangPorjo. Gabungan tiga kabupaten tadi,” ujarnya.

Selain itu kata Angin, BOB juga sudah membangun wahana baru “Downhill Bike” atau Sepeda Extrim yang juga sudah mulai dijajaki. “Karena posisi kita ini kan sangat extrim, dari glamping sampai ke pekacangan daerahnya cukup menantang. Ya sedikit menghayalaa, dengan melintasi wilayah ini kita bisa melihat Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo dan Kulon Progo,” katanya.

lanjut Angin, BOB juga memiliki “Rumah Anggrek” sebagai media belajar bagi masyarakat sekitar. Rumah anggrek tersebut berada di area glamping de loano. “Rumah Anggrek ini bukan berarti kita produksi anggrek ya, tapi anggrek ini adalah salah satu oleh – oleh pengunjung yang bisa dibeli. Kita juga ada kaos bergambar daun,” sebutnya.

Usai mengunjungi objek wisata Pasar Menoreh dan Glamping De Loano, Komisi IV DPRD Purworejo bersama dinas pariwisata langsung menuju ke objek wisata Kalilo, Goa Splawan dan terahir objek wisata Pantai Jatimalang, Kecamatan Purwodadi. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!