- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Sebuah rumah milik Rahman (65) warga Dusun Sibentar di RT 01/RW 02, Desa Tlogoguwo, Kecamatan Kaligesiang, roboh akibat disapu angin kencang pada Rabu (30/5) kemarin. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian mencapai puluhan juta.

Pada saat kejadian beruntung, pemilik rumah dan seluruh anggota keluarga tidak sedang berada di dalam rumah, rumah yang sehari-harinya dihuni oleh lima orang anggota keluarga tersebut rusak total ditiup angin kencang.

Kasi Pelayanan Pemerintah Desa Tlogoguwo, Eko Wahono mengungkapkan, saat kejadian, Rahman dan Istrinya sedang mencari pakan ternak, sedangkan anak dan cucunya sedang bersih-bersih diluar rumah. Peristiwa tersebut pertamakali diketahui oleh dua orang tetangga korban bernama Sudiyo dan Suyatno.

“Saat itu sekitar pukul enam pagi terjadi angin kencang, lalu pak Sudiyo dan pak Suyatno mendengar bunyi kretek-kretek dari rumah korban,” ungkapnya, Kamis (31/5/2018) siang.

ads

Mendengar suara gemeretak dari rumah tetangganya, keduanya bergegas mengambil tindakan dengan memasang peyangga seadanya pada dinding rumah. Namun penyangga yang dipasang tak kuasa menahan bangunan yang semakin miring.

“Warga sempat memasang cagak seadanya, namun hanya dalam hitungan menit bangunan sudah roboh,” imbuh dia.

Warga kemudian bergotong royong membersihkan kerangka rumah yang roboh. Mereka memilah kayu, genteng serta material dan perabotan rumah tangga yang masih bisa dipakai.

Setelah kejadian, pemerintah desa langsung melaporkan tersebut kepada BPBD melalui Pemerintah Kecamatan Kaligesing. Selain itu warga juga langsung berinisiatif menggalang bantuan ke seluruh warga Tlogoguwo.

“Alhamdulillah sumbangan dari warga terkumpul Rp1.300.000, dan langsung kami wujudkan dalam bentuk tiang cor. Selain itu ada bantuan sembako dari Kecamatan dan BPBD” terang Eko.

Lebih lenjut dia menjelaskan, rumah yang roboh tersebut merupakan bangunan relokasi pemerintah. Pemilik rumah dulunya merupakan keluarga terdampak tanah longsor sekitar tahun 2000 yang terjadi di desa setempat.

“Jadi selain diterpa angin kencang, memang memang usia bangunan semi permanen itu juga sudah tergolong tua,” jelasnya.

Akibat kejadian tersebut, seluruh harta benda milik korban tidak ada yang terselamatkan. Sehingga kerugian yang ditimbulkan ditaksir mencapai hingga 60 juta rupiah. (Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!