- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Menu minuman yang manis, segar, dan nikmat sudah pasti menjadi pilihan utama berbuka bagi orang menjalankan ibadah puasa. Apalagi jika minuman tersebut mengandung khasiat yang menyehatkan bagi tubuh. Seperti yang terdapat dalam minuman Sari Tebu Hijau.

Di Kabupaten Purworejo memang cukup banyak pedagang minuman sari tebu, tetapi hampir seluruhnya menggunakan bahan dasar tebu merah. Sementara untuk tebu hijau masih jarang dijumpai.

Salah satu pedagang yang ditemui metrotimes di pinggir jalan A Yani Nomor 8 Purworejo atau sebelah timur SMP N 2 Purworejo. Di lapak mini milik Aji (25), warga Desa Cengkawak itu, pembeli dapat menikmati segarnya segelas es sari tebu hijau dengan harga Rp4 ribu.

“Di Purworejo memang masih jarang tebu hijau karena bahannya sulit, kebanyakan tebu merah. Sari tebu merah maupun hijau seperti ini, selain segar juga banyak manfaatnya untuk kesehatan tubuh,” kata Aji.

ads

Beberapa manfaat itu yakni merawat kulit, menjaga kepadatan tulang, menurunkan kadar kolesterol, dan menjaga kesehatan jantung. Selainnya mampu mengelola stres dan membantu tidur lebih nyenyak.

Dalam setiap batang tebu hijau juga mengandung zat yang mampu mengendalikan tekanan darah, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan menjaga kesehatan ginjal.

“Bisa jadi pengganti gula pasir untuk penderita diabetes, menambah energi, dan merawat kandungan ibu hamil,” lanjutnya.

Menurut Aji, banyaknya manfat itu membuat sari tebu hijau sangat baik dijadikan minuman berbuka puasa. Segelas sari tebu hijau akan cepat memulihkan energi dan ion tubuh setelah seharian tubuh tidak terisi cairan.

“Hari pertama puasa kemarin sudah banyak pembelinya. Saya buka mulai sore sampai setengah jam setelah waktu berbuka puasa itu sudah terjual puluhan cup,” sebutnya.

Aji mengaku, menjual Es Sari Tebu Hijau belum lama dilakoninya. Baru sekitar 2 pekan yang lalu. Motivasinya bukan semata mencari keuntungan. Lebih dari itu, ada semangat Aji untuk mengenalkan minuman sehat bagi masyarakat, khususnya generasi muda.

“Kebanyakan remaja itu kan lebih senang dengan minuman instan dalam kemasan. Saya ingin mengenalkan ini dan mengajak masyarakat menyukai minuman kesehatan yang alami, seperti halnya jamu,” ungkapnya.

Selama Ramadan, Aji berjualan mulai sekitar pukul 15.00 WIB hingga waktu buka puasa. Sementara pada hari biasa buka sejak pagi hingga petang.

“Kalau hari biasa jualannya di dekat ruko fotokopi itu karena memang dilarang berjualan di pinggir jalan seperti ini kecuali pasa Ramadan,” pungkasnya. (Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!