- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Sejumlah warga penerima BLT DD (Bantuan Langsung Tunai Dana Desa) tidak terima dengan adanya potongan yang dilakukan oleh oknum di Desa Banyuasin Kembaran Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo. Jumlah potongan yang dibebankan juga cukup fantastis, mencapai Rp 200 Ribu perorang.

Seorang penerima BLT DD dari Dusun Dukuh RT 01 RW 3, Desa Banyuasin Kembaran, Puryanto (31), mengungkapkan, Ia dipotong Rp 200 ribu oleh ketua RT setempat. Alasanya uang tersebut akan dugunakan untuk memberi bantuan kepada masyarakat yang tidak menerima bantuan. Ia terpaksa menurut lantaran tidak tahu ada larangan potongan BLT DD.

“Sebelum menerima BLT DD, saya didatangi Pak RT, katanya saya mendapatkan bantuan Rp 600 ribu, diambil besok pagi, tetapi harus dipotong Rp 150 Ribu dengan alasan untuk pemerataan. Keesokan harinya saya ambil (bantuan di balai desa,red), terus Pak RT datang ke rumah meminta uang potongan itu, tetapi tidak Rp 150 lagi, malah naik jadi Rp 200 Ribu. Jadi saya hanya dapat Rp 400 ribu setelah dipotong,” katanya, Rabu (17/06/2020).

Puryanto menyebutkan, masih banyak warga lain yang menjadi korban pemotongan BLT DD. Salah satunya adalah bapak kandungnya sendiri, seorang lansia yang telah berusia lebih dari 80 tahun. Informasi dari tetangga dusun juga banyak penerima BLT DD yang dipotong oleh oknum pamong desa.

ads

“Jadi katanya uang hasil potongan itu untuk ngasih yang tidak dapat supaya tidak iri,” katanya.

Hal senada juga dikatakan oleh dua orang sumber yang tidak berkenan disebutkan identitasnya, penerima BLT DD di Dusun Sebelik RT 1 RW 1. Bahkan keduanya sampai merasa takut, karena oknum yang meminta uang terkesan memaksa.

“Saya awalnya menolak, tetapi karena takut ya sudah saya kasih,” katanya.

“Saya juga dipotong, ya karena takut bermasalah ya saya kasih, saya ikhlaskan saja,” ungkap satu sumber lainya.

Kedua sumber tersebut juga mengatakan, dirinya tidak tahu potongan itu diberikan kepada siapa. Pasalnya oknum yang menarik potongan tidak memberikan data, siapa saya yang akan diberikan uang dari hasil potongan tersebut, namun tetap dengan dalih supaya adil dan tidak ada rasa iri antara masyarakat yang tidak mendapat bantuan dengan penerima BLT DD.

Sementara itu, Kepala Desa Banyuasin Kembaran, Abdul Azis, saat dikonfirmasi metrotimes.news melalui telepon seluler mengenai permasalahan tersebut mengaku tidak mengetahui adanya tindakan pemotongan uang yang dilakukan oknum kepada masyarakat penerima bantuan.

“Saya tidak tahu (ada potongan BLT DD). Kami baru tahu setelah ada yang bilang, tapi katanya itu inisiatif dari warga penerima, tidak ada paksaan,” katanya.

Mendengar kabar ini, Abdul Azis, akan segera mendalami permasalah ini. Ia juga menjamin tidak akan ada lagi kejadian potongan BLT DD untuk yang kedua kalinya.

Diketahui, di Desa Banyuasin Kembaran terdapat 150 KK yang terdata sebagai penerima BLT DD. Abdul Azis mengatakan, pihaknya telah melakukan tindakan sesuai prosedur dalam menentukan penerima BLT DD.

“Yang mengusulkan RT, RW, dan Kadus karena yang lebih tahu kondisi masyarakat, tetapi juga kami lakukan verifikasi sebelum ditentukan sebagai penerima BLT DD, selanjutnya ditetapkan melalui musyawarah bersama BPD (Badan Permusyawaratan Desa),” ujarnya. (Dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!