
METROTIMES (Waisai) – Guru dan siswa SMK Pariwisata Raja Ampat akan berada di pulau Dewata Bali selama bulan Juni sampai Agustus 2019, untuk melaksanakan praktek kerja lapangan, guna meningkatkan kualitas belajar mengajar sekolah.
Dipimpin Kepala Sekolah Hasan Makasar, S.Pd, rombongan SMKN 2 Pariwisata Raja Ampat yang terdiri dari 13 orang siswa dan 6 guru, telah bertolak ke Bali melalui Kediri pada hari Minggu, 09 Juni 2019.
Sebelum ke Bali, para siswa dan guru dibekali bahasa Inggris selama dua minggu di kampung Inggris, Pare, Kabupaten Kediri. Sebuah pusat komunitas belajar bahasa inggris, yang melaksanakan berbagai macam paket termasuk paket liburan sambil berwisata dan belajar berbahasa Inggris.
Menurut Hasan Makasar, sebelum ke Bali, siswa-siswa dan guru dibekali bahasa Inggris, agar sudah siap mental dan fasih berbahasa Inggris dalam berkomunikasi dengan tamu ketika melakukan praktek di Bali.
Siswa SMKN2 Raja Ampat sebanyak 13 orang yang berpraktek di Bali, merupakan siswa jurusan pariwisata yang terbagi dalam tiga jurusan, yakni Tour &Travel, Hotel dan Tata Boga. Selama di Bali, mereka didampingi 6 orang guru pendamping yang akan melakukan pendampingan secara bergantian.
Praktek kerja lapangan yang dinamakan praktek kerja industri (Prakerin) SMKN 2 Pariwisata Raja Ampat, dibiayai oleh Bidang SMK, Dinas Pendidikan Propinsi Papua Barat, bekerja sama dengan sejumlah hotel dan travel di Pulau Dewata Bali.
Prakerin di luar Papua yang dipusatkan di ibukota Denpasar, merupakan program pertama SMKN 2 Pariwisata Raja Ampat yang bertujuan untuk untuk lebih memantapkan siswa siswa SMK untuk siap kerja di industri pariwisata sekaligus menjadi investasi SDM Pariwisata Raja Ampat ke depan.
Apalagi, dari 13 siswa seluruhnya adalah penduduk Raja Ampat yang didominasi oleh 80 persen anak-anak Asli Raja Ampat yang berasal dari kampung-kampung di kepulauan Raja Ampat. Ini sebuah investasi masa depan Raja Ampat dalam bidang SDM Pariwisata , “harap Hasan”.
Ditanya kenapa memilih Bali, Hasan mengatakan bahwa Bali merupakan barometer pariwisata Indonesia, sehingga siswa-siswa dan guru diarahkan untuk belajar langsung disana dan berinteraksi dengan industry pariwisata Bali, untuk memperoleh pengalaman yang berkualitas, untuk nantinya dikembangkan di sekolah kepada adik-adik kelas maupun kepada guru-guru.
Program Prakerin ke Bali merupakan terobosan baru SMKN 2 Raja Ampat, dikhususkan kepada siswa kelas 11 atau kelas dua yang baru naik ke kelas 12 atau kelas 3, dan akan diadakan setiap tahun, bahkan direncanakan dapat praktek hingga luar negeri.
Siswa SMK Pariwisata telah dibentuk mental dan logika berpikirnya melalui keilmuan, sejak kelas 1 dan 2, diharapkan, pada tahun ketiga, mereka beradaptasi dengan dunia kerja melalui praktek lapangan, sehingga tamat nanti, mereka telah siap pakai dan mampu bersaing pada dunia kerja nyata.
Raja Ampat merupakan surga terakhir yang telah go international menuju pentas wisata dunia, sehingga penyiapan SDM Pariwisata berkualitas international sudah harus digalakkan sejak dini, hal inilah yang memotivasi Hasan untuk terus menggenjot kualitas sekolah yang dipimpinnya.
SMK N 2 Raja Ampat yang lebih dikenal dengan SMK Pariwisata Raja Ampat telah menghasilkan 500 lulusan yang telah bekerja di berbagai sector dengan gaji standar Rp.3.000.000 hingga Rp.20.000.000,- .
Hasan mengharapkan dukungan semua pihak, baik pemerintah, masyarakat dan stakeholder pariwisata lainnya untuk mendukung SMK Pariwisata Raja Ampat dalam menyiapkan SDM Pariwisata handal, untuk menjadi tuan rumah yang baik dalam melayani dan mengembangkan pariwisata Raja Ampat di masa datang. @hp