Tak Hanya Dikepung Banjir, Kendal Juga Dilanda 6 Bencana Longsor dan Pohon Tumbang

0
591
Akibat pohon tumbang arus lalulintas Weleri-Sukorejo sempat terganggu, Sabtu (6/2)
- iklan atas berita -

Metro Times Kendal – Curah hujan yang terjadi di seluruh wilayah Kabupaten Kendal pada Jumat 5 Februari 2021 kemarin tidak hanya mengakibatkan bencana banjir yang menggenangi di 11 kecamatan di Kabupaten Kendal, namun juga menyebabkan banyak pohon tumbang dan bencana longsor.

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal hari Sabtu 6 Februari 2021 pukul 13.00 wib, pohon tumbang terjadi di sejumlah tempat diantaranya di Jalan Sukorejo – Weleri masuk Dusun Watudono Desa Surokontowetan Kecamatan Pageruyung, Kelurahan Kalibuntuwetan Kecamatan Kendal dan di Desa Dampalrejo Kecamatan Ngampel.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kendal, Sigit Sulistyo mengatakan, pohon tumbang sudah tertangani dan jalan sudah bisa dilewati.

“BPBD Kabupaten Kendal melakukan penanganan pohon tumbang di Perumahan Kalibuntuwetan Kecamatan Kendal. Sementara pohon tumbang di Jalan Sukorejo – Weleri Dusun Watudono Desa Surokontowetan Kecamatan Pageruyung ditangani warga Dusun Watudono beserta Polsek Pageruyung,” katanya.

Lebih lanjut ia menyampaikan, beberapa bencana longsor juga terjadi di enam kecamatan, diantaranya di Kecamatan Gemuh terjadi Desa Sedayu berupa tanggul sungai Bodri longsor.

ads

Kecamatan Kaliwungu Selatan terjadi di Desa Sukomulyo, tanggul sungai yang juga sebagai jalan Desa longsor. Kecamatan Kaliwungu di Desa Kutoharjo Pondasi sekolah SD longsor, Kecamatan Patean di Desa Kalibareng jalan desa Dusun Randusari mengalami longsor dan di Kecamatan Plantungan terjadi di Desa Mojoagung. Selain itu longsor juga terjadi di Kecamatan Ringinarum.

“Dampak longsor yang terjadi akibat tanggul kritis Sungai Bodri di Desa Sedayu Gemuh, rumah seorang warga RT 2 RW 5 Desa Sedayu dirobohkan karena sudah sangat berbahaya untuk dihuni,” terangnya.

Dikatakan, BPBD Kabupaten Kendal melakukan assessment data melalui Pemerintah Desa dan monitoring lapangan.

Sigit menghimbau kepada masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan, pasalnya, musim penghujan masih terjadi hingga akhir bulan Februari 2021. (Gus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!