Metro Times (Surabaya) – Rakerda Pengurus Provinsi Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Pengprov.KODRAT) Jatim, yang mengusung tema ‘Satu Tekad Satu Hati KODRAT Jatim Berjaya di Tingkat Nasional dan Internasional di selenggarakan di Surabaya, Jum’at (23/2).
Ketua Umum Pengprov Kodrat Jatim, Bambang Haryo menjelaskan Olahraga Tarung Derajat sampai sekarang belum ada kepastian, apakah ikut PON atau tidak. Maka itu pihaknya akan mendesak pada pemerintah agar cabang olahraga (cabor) tarung derajat bisa ikut berpartisipasi pada PON 2020 di Papua mendatang.
“Kami ingin cabor tarung derajat bisa menjadi salah satu olahraga (cabor) yang dipertandingkan pada PON 2020 nanti, karena prestasi tarung derajat di beberapa daerah merata. Dan prestasi cabor ini mampu memberikan sumbangan medali emas, perak dan perunggu,” katanya didampingi Ketua Harian Pengprov Kodrat Jatim Erwin H Poedjono.
Menurut Bambang Haryo, tarung derajat ini banyak diminati masyarakat Jatim, terbukti ada penambahan empat pengcab baru KODRAT di Kabupaten / Kota se-Jatim. Pada tahun 2017 ada peningkatan total ada 21 pengcab KODRAT di Jatim. Target dua tahun lagi sudah 38 Kabupaten / Kota.
“Olahraga itu sangat penting, karena terbukti menyehatkan badan, berpikiran positif dan meningkatkan produktivitas. Akan menjauhkan para generasi muda dari hal-hal yang negatif. Tugas berat sekarang ini adalah mengenalkan tarung derajad di sekolahan-sekolahan agar para pelajar tidak tawuran lagi,” ucapnya.
Sementara itu, Kabid Olahraga Dispora Jatim , Dudi Harijantoro mengatakan , cabang olahraga (cabor) tarung derajat ini baru pertama dipertandingkan resmi di POPNAS.
“Cabor tarung derajat ini harus mengikuti PON tahun 2020 di Papua, karena di PON Jawa Barat ikut, masak di Papua tidak ikut. Untuk itu internal KODRAT mendesak ke PB PON dan KONI Pusat agar cabor ini tetap dipertahankan dan dipertandingka seperti PON di Jabar kemarin,” ucapnya.
Ditambahkan Dudi, pembinaan cabor ini terbilang bagus dan berjalan di daerah-daerah. Buktinya, ada pertemuan dan kompetisi . “Tahun ini akan dilakukan pembinaan klub. Lima atlit akan ditangani seorang pelatih yang juga motivator bagi atlit yang dibinanya,” cetusnya.
Cabor ini merupakan lumbung emas untuk Jatim. “Kami akan merekomendasikan cabor ini. Baru PON Jabar , tarung derajad masuk dalam cabor yang dipertandingkan,” tukasnya.
Tahun ini, lanjut Dudi, pihaknya akan fokus pada pembinan atlit. Akan ada 20 klub yang dibina, salah satunya adalah tarung derajat. Para atilit itu diharapkan maksimal kelas 1 SMA.
Untuk menjadi atlit yang hebat dan berprestasi, kuncinya adalah disiplin tinggi. Menjadi juara tidak bisa instan, karena harus latihan setiap hari.
Dudi mengharapkan, adanya Rakerda KODAT Jatim kali ini akan menghasilkan program yang bagus dan mencetak atlit berprestasi.(nald)