Tradisi Syawalan Akan Dikembangkan Menjadi Wisata Religi

0
1200
- iklan atas berita -

Metro Times (Kendal) Syawalan merupakan tradisi yang rutin digelar masyarakat Kaliwungu Kendal Jawa Tengah usai merayakan hari raya idul fitri.

Tradisi ini awalnya hanya peringatan wafatnya wali penyebar agama islam di tanah jawa khususnya Kaliwungu Kendal yang biasanya digelar di makam KH Asy’ari yang dilakukan pihak keluarga dan keturunannya. Namun sekarang tradisi dan budaya ngalap berkah di makam Ulama atau Wali terus dikembangkan menjadi sebuah wisata religi.

Ribuan peziarah dari penjuru daerah ramai mengunjungi area pemakaman para wali yang ada di Kaliwungu saat syawalan untuk berziarah.

Ribuan peziarah ini berharap berkah dan dapat meneladani para wali yang menyebarkan agama islam di pesisir jawa tersebut.

Selain berziarah, para peziarah yang datang berkunjung dalam tradisi syawalan juga bisa mengetahui sejarah perkembangan islam jaman dahulu melalui wisata religi disekitar komplek makam.

ads

Dalam tradisi syawalan, biasanya para peziarah datang bersama rombongan baik rombongan keluarga maupun rombongan jamaah ngaji.

Para peziarah yang datang rela berjalan sejauh 5 kilometer menaiki bukit menuju makam para wali di Jabal Kaliwungu. Mereka pun rela berdesak-desakan saat berada di komplek makam wali untuk menggelar tahlil dan doa bersama.

Bupati Kendal dr Mirna Annisa yang berkesempatan membuka tradisi syawalan mengatakan, banyaknya pengunjung yang datang karena banyak mengharapkan berkah dari para wali.

“Para peziarah mendatangi makam para wali dan ulama ini untuk menghormati dan mengharapkan berkah,” kata Mirna, Selasa (11/6).

Dikatakan, Tradisi syawalan yang merupakan agenda tahunan akan dikembangkan menjadi wisata religi.

“Banyaknya peziarah yang datang bersama rombongan dalam agenda tahunan seperti syawalan untuk memanjatkan doa di makam Kyai Guru Asy’ari pendiri Masjid Al Muttaqin Kaliwungu ini, pemda akan mengembangkan tradisi ini menjadi wisata religi,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, bupati juga berharap bahwa syawalan kali ini umat islam bisa belajar bertoleransi.

Di syawalan sendiri obyek lokasi ziarah tidak hanya di makam Kyai Asyari, tetapi juga ke makam Sunan Katong, Pangeran Juminah, Pangeran Mandurorejo, makam Kyai Mustofa dan makam Kyai Rukyat.

Namun dari sekian banyak makam wali yang ada, makam Sunan Katong dan Makam Kyai Asyari yang selalu menjadi pusat keramaian dan tujuan utama para peziarah.

Dua makam tersebut tak ayal selalu ramai dan peziarah pun berdesak-desakan saat akan melakukan tahlil dan doa bersama.

Keramaian terlihat jelas saat sore hingga malam hari di dua makam tersebut dikarenakan di jam-jam tersebut biasanya banyak peziarah berdatangan untuk memanjatkan doa.

Rini Utami misalnya, pegawai negeri sipil inj rela meluangkan waktu usai pulang kerja untuk berziarah ke makam-makam di komplek makam jabal Kaliwungu.

“Alhamdulillah saya setiap tahun rutin Syawalan untuk berziarah ke makam Wali untuk ngalap berkah,” ujarnya. (Gus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!