Metro Times (Purworejo) Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM bersama sejumlah pimpinan OPD melakukan monitoring di beberapa desa di wilayah Kecamatan Purwodadi dan Grabag, Kamis (28/11). Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan desa sudah sejauh mana memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya bagi warga miskin yang harus mendapat perhatian pemerintah.
“Hari ini kami berkeliing ke seluruh desa perbatasan di Kecamatan Purwodadi dan Grabag, untuk memastikan bahwa pelayanan terhadap warga sebagian besar sudah terpenuhi,” kata bupati.
Secara maraton, Bupati berserta rombongan mendatangi 8 titik. Lima desa di Kecamatan Purwodadi, yakni Desa Watukuro, Jogoboyo, Karanganyar, Gedangan, dan Jatikontal Kecamatan Purwodadi. Selanjutnya 3 desa di Kecamatan Grabag, yakni Desa Kertojayan, Ukirsari, dan Desa Nambangan Kecamatan Grabag.
Turut mendampingi antara lain Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Agus Ari Setiyadi, Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dr Kuswantoro, Kepala Bagian Humas dan Protokol Rita Purnama, Kepala Dinas PUPR H. Suranto,S.Sos MPA, Plt Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran, dan Bagian Pemerintahan.
Dalam kunjungan itu, bupati menyasar beberapa rumah warga yang kondisi rumahnya dinilai kurang layak huni. Seperti rumah Ngatimin dan Waluyo, dua warga miskin ini langsung mendapat bantuan dari bupai. Ngatimin mendapakan bantuan pembuatan fasilitas MCK dan saluran listrik. Sementara Waluyo, bupati menjanjikan akan memberikan bantuan perbaikan rumah.
“Kita ingin melihat langsung apakah masih ada masyarakat yang belum terlayani, baik infratruktur maupun layanan terhadap warga miskin. Terutama rumah tidak layak huni (RTLH) apakah sudah mendapat perhatian dari pemerintah,” terangnya.
Dalam monitoring itu, bupati menemukan beberapa warga miskin yang sudah masuk daftar yang akan ditangani. Dirinya berharap semua wilayah yang masuk dalam wilayah merah akan segera teratasi.
“Tadi sudah kita tinjau ada beberapa RLTH yang langsung kita bantu. Mudah-mudahan kita dapat menyelesaikan ini semuanya dengan baik,” imbuhnya.
Kepada para kepala desa, bupati meminta agar kepala desa selalu memperbaharui data warga miskin seperti penerima PKH dan RTLH. Hal itu agar warga yang benar-banar membutuhkan dapat terbantu, sekaligus memastikan program pengentasan kemiskinan yang dicanangkan pemerintah dapat tercapai serta tepat sasaran.
Dalam kunjungan itu, bupati juga ingin memastikan permasalah yang pernah menjadi kendala di desa dapat terselesaikan dengan baik. Salah satunya permasalahan penangan banjir di desa yang terkena dampak banjir.
Bupati juga menyoroti masalah penerangan jalan desa. Dirinya menginginkan tidak hanya jalan utama saja yang diberi penerangan jalan, namun harus bisa menjangkau jalan-jalan di pelosok desa.
Pemanfaatan lahan dan sungai desa juga dipandang perlu sebagai potensi desa yang bisa digali sebagai lokasi wisata. Terkait keluhan warga masih adanya beberapa warga yang membuang sampah ke sungai, Bupati menekankan perlunya penegakkan Perda terkait pembuangan sampah ke sungai.
“Jika memang diperlukan, desa bisa membuat Perdes tentang aturan membuang sampah disungai, didenda saja yang buang sampah sembarangan. Ini salah satu upaya mencegah terjadinya banjir,” ujarnya. (dnl)