Pertemuan antara pihak LNG.Tangguh dan Pemuda Peduli Migas di Swisbel Hotel Sorong
- iklan atas berita -

Metrotimes, Sorong – Upaya kontraktor LNG Tangguh PT.Esco dan perusahan penyalur tenaga kerja PT.OSM datangkan 38 orang tenaga kerja dari luar papua berhasil digagalkan oleh Pemuda Peduli Migas (PPM) Papua Barat.

Kronologi kejadiannya dimulai pada tanggal 26 desember 2017. Tepat jam 05 pagi waktu indonesia timur kelompok Pemuda Peduli Migas (PPM) Papua barat telah berkumpul di bandara Domini Edward Ossok (DEO) sorong untuk melakukan penyergapan terhadap 38 Tenaga kerja yang menurut informasi sudah siap diberangkatkan dari jakarta menuju sorong dan diperkirakan tiba di sorong tanggal 26 desember 2017 kemudian melanjutkan perjalanan ke LNG Tangguh di bintuni dan babo.

Setelah semua anggota PPM berkumpul di bandara ternyata 38 tenaga kerja yang ditunggu tidak ikut dalam penerbangan pesawat pagi, dan akhirnya pada sore hari barulah mereka tiba di bandara DEO sorong dengan menggunakan maskapai Batik air.

Setelah 38 tenaga kerja tersebut berada dalam ruang tunggu bandara, kami langsung menyergap mereka dan selanjutnya kami giring mereka ke Polres kota sorong untuk dimintai keterangan, setelah itu mereka diinapkan di Swissbel Hotel dengan tetap mendapat pengawalan, Demikian penjelasan Dani anggota PPM kepada Kobar Papua di Swisbel Hotel sorong.

Lanjut kata Dani kami terpaksa melakukan penyergapan karena kesal dengan perusahan yang datangkan tenaga kerja dari luar papua padahal skill tenaga kerja yang didatangkan sudah ada di Papua Barat.

ads

Banyak Teman-teman yang sudah punya pengalaman kerja di LNG Tangguh namun karena kontraknya sudah selesai maka oleh perusahan diharuskan buat lamaran baru untuk ikut seleksi dan setelah lamaran masuk kami dapat info perusahan akan datangkan tenaga kerja yang direkrut dari jakarta,sulawesi dan kalimantan.

Tujuan kami melakukan aksi penyergapan adalah untuk menggagalkan keinginan perusahan datangkan tenaga kerja dari luar Papua dan kami menuntut perusahan segera kembalikan 38 tenaga kerja ke jakarta dan harus berdayakan tenaga kerja yang ada di Papua Barat, imbuh Dani

Untuk mencari solusi terkait tuntutan anggota PPM, maka pada tanggal 27 dan 28 desember 2017 bertempat di Swisbel Hotel Sorong telah dilakukan pertemuan antara anggota PPM Papua Barat dan pihak LNG tangguh serta perwakilan PT. Esco dan PT. OSM, turut hadir dalam pertemuan antara lain perwakilan SKK Migas untuk wilayah Maluku dan Papua serta Marthen Rahanra ,SH selaku penyidik ketenagakerjaan provinsi Papua Barat.

Dalam pertemuan tersebut, Budi Irawan selaku perwakilan LNG Tangguh menyampaikan putusan pimpinan LNG Tangguh terkait tuntutan anggota PPM. Pimpinan LNG Tangguh telah memutuskan untuk mengembalikan 38 tenaga kerja yang sudah ada di sorong ke Jakarta dan akan memberdayakan orang papua untuk bekerja pada LNG Tangguh. Demikian penjelasan Budi Irawan kepada semua yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Sesuai keputusan pimpinan LNG Tangguh maka pada tanggal 28 desember 38 tenaga kerja langsung dikembalikan ke Jakarta disaksikan oleh anggota PPM Papua Barat. Pada pertemuan kedua tanggal 28 desember 2017 telah disepakati bahwa perusahan bersedia mempekerjakan orang papua pada LNG Tangguh.

Ternyata kesepakatan yang telah dibuat khususnya untuk pengembalian 38 tenaga kerja ke Jakarta hanya siasat perusahan, karena pada hari jumat tanggal 29 desember 2017 jam 06.30  anggota PPM kembali melakukan penyergapan terhadap 19 tenaga kerja yang kembali ke sorong dengan maskapai Nam Air, mereka bagian dari 38 tenaga kerja yang telah dikembalikan ke Jakarta pada tanggal 28 desember 2017.

Kami sudah melakukan interogasi terhadap 19 tenaga kerja dan dari hasil interogasi serta bukti tiket memang benar mereka telah kembali ke Jakarta namun pada malam harinya 19 tenaga kerja tersebut diperintakan kembali ke sorong untuk selanjutnya ke Bintuni. Demikian penjelasan penyidik ketenagakerjaan Provinsi Papua Barat, Marthen Rahanra, SH kepada awak media di Sorong.

Lanjut kata Marthen 19 tenaga kerja diperintahkan kembali ke sorong oleh LNG tangguh dan kontraktor dan disarankan untuk tidak menggunakan atribut LNG tangguh agar bisa berbaur dengan penumpang lain,namun siasat tersebut tidak berhasil karena anggota PPM yang sejak awal sudah curiga tetap siaga dan langsung melakukan penyergapan di bandara.

Setelah tiba di bandara sorong pada pagi hari kemudian pada siang harinya 19 tenaga kerja tersebut dikembalikan lagi ke jakarta dengan maskapai garuda. Memang susah untuk bisa meloloskan tenaga kerja dari luar ke LNG Tangguh karena seluruh anggota PPM selalu mengawasi semua bandara yang ada di Papua Barat dan bahkan semua pelabuhan kapal tetap di awasi untuk mencegah masuknya tenaga kerja dari luar ke LNG Tangguh, terang Marthen Rahanra, SH

Pantauan Kobar kobar papua di Bandara DEO sorong dari hari selasa tanggal 26 desember sampai hari minggu 31 desember 2017 anggota PPM Papua Barat tetap siaga dan berada di bandara untuk mengawasi masuknya tenaga kerja dari luar papua yang akan dipekerjakan pada LNG Tangguh. ( Tim )

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!