Metro Times (Purworejo) Musim kemarau mulai berdampak pada masyarakat Kabupaten Purworejo. Sebagian warga yang tinggal di kawasan Perbukitan Menoreh mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih.
Warga Dusun Suruh Desa Sokoagung Kecamatan Bagelen Mardi mengatakan, kesulitan air bersih mulai dirasakan sekitar sebulan terakhir. “Biasanya kami pakai air sumur, tapi sekarang sudah nyaris kering,” katanya.
Untuk mencukupi kebutuhan, warga mengambil air bersih di sumber yang terletak di lereng bukit. “Lumayan jalannya, naik turun bukit. Tapi demi mendapat air bersih untuk masak dan minum, warga melakukan tiap hari,” ucapnya.
Sementara untuk mandi dan mencuci, sebagian warga memanfaatkan air dari embung Sekangun.
Namun karena kemarau semakin parah, warga melapor ke desa dilanjutkan usulkan bantuan air bersih kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo. “Kami mulai distribusi bantuan beberapa hari terakhir. Ada bantuan dari karyawan Kantor BPN dan Baznas Purworejo,” kata Kasi Kedaruratan BPBD Purworejo Iman Tjiptadi.
Menurut Iman, bantuan mulai didistribusikan untuk sembilan desa di Kecamatan Bagelen, Purwodadi, dan Pituruh. “Sementara baru sembilan desa itu yang meminta kepada BPBD,” ucapnya.
Bantuan tersebut bersumber dari karyawan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Purworejo dan donasi Baznas Kabupaten Purworejo. Bantuan disalurkan untuk warga di Desa Semagung, Semono, Soko, Sokoagung, Somorejo, Tlogokotes, dan Hargorojo di Kecamatan Bagelen, serta Desa Gesing Purwodadi dan Brengkol Pituruh.
Desa-desa tersebut merupakan bagian dari 68 desa terdampak kekeringan yang dimiliki BPBD Purworejo. Sebagian besar desa terdampak berada di kawasan Perbukitan Menoreh. “Kawasan itu tanahnya tandus dan berbatu, sumber air mudah hilang saat kemara panjang. Pemerintah desa sudah tanggap dan mengusulkan bantuan jika warganya kesulitan air, serta menyiapkan berbagai sarana untuk distribusi bantuan,” terangnya.
Adapun alokasi bantuan air bersih bersumber APBD kabupaten belum diluncurkan menunggu turunnya SK darurat kekeringan ditandatangani Bupati Purworejo. Draf SK tersebut sudah diserahkan kepada bupati dan tinggal disahkan. “Begitu SK turun, segera kita salurkan bantuan pada desa terdampak dan sudah mengajukan permohonan kepada BPBD,” ucapnya. (dnl)