Surabaya ( Metro Times ) – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Surabaya mewisuda sebanyak 269 Sarjana dan diploma tenaga kesehatan Jumat (23/9) di hotel Empire Surabaya. Mereka berasal dari program studi D-III Kebidanan, S-1 Keperawatan dan S-1 Ilmu Gizi.Ketua Stikes Surabaya, Ahmad Hariyanto mengatakan, tahun ini ada 269 wisudawan.. “Kami berharap lulusan Stikes bisa mengabdikan diri ke masyarakat terutama di tenaga kesehatan sesuai profesi mereka,” ujarnya.Menurut Ahmad, peminat lulusan Stikes Surabaya cukup banyak, berbagai rumah sakit dan puskesmas berlomba-lomba meminta lulusan Stikes Surabaya untuk bekerja di tempat mereka. Apalagi diakui Ahmad, saat ini tenaga kesehatan selalu dibutuhkan di semua formasi CPNS di Indonesia. Belum lagi daerah-daerah di pinggiran kota, kebutuhan akan tenaga kesehatan cukup besar. Ahmad mengakui setiap tahunnya lulusan Stikes selalu terserap dalam dunia kerja.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Stikes, Ahmad mengakui saat ini ketiga prodi yang mewisuda mahasiswanya tersebut telah merai akreditasi B. Selain itu, Stikes Surabaya juga berencana membuka prodi baru seperti nurse.
“Akreditasi B untuk sekolah tinggi itu sudah bagus, banyak mahasiswa dari luar pulau yang belajar disini, Stikes masih favorit bagi mereka, ” jelasnya.
Dalam wisuda tahun ini, terdapat tiga mahasiswa yang menyandang lulusan terbaik. Mereka adalah Ulfa Aluluf prodi ilmu gizi, wanita asal Pamekasan ini meraih IPK 3,85. Lalu ada Anisa Wahyuningsih dari prodi Keperawatan, ia berasal dari Aceh dan meraih IPK 3,83, kemudian Fifin Wuri Handayani dari prodi kebidanan, mahasiswi asal Surabaya ini mendapat IPK 3,72.
Selain itu Stikes juga memberikan gelar lulusan terfaforit kepada Nur Miyati dari ilmu gizi, Intan Nur Rahmawati dari kebidanan dan Teresia Paulina dari keperawatan.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf yang turut hadir dalam wisuda ini berpesan, lulusan Stikes harus mampu menjadi penguasa di negeri sendiri dalam era MEA saat ini.
“Tenaga kesehatan dari luar sudah mulai masuk ke Indonesia, jangan sampai lulusan Stikes kalah dari mereka,” pesannya.
Pria yang akrab dipanggil Gus Ipul itu juga mengatakan, lulusan Stikes Surabaya jangan berpusat di kota saja jika sudah bekerja, tapi daerah asal mereka harus dilihat, sebab daerah-daerah pinggiran sangat membutuhkan tenaga mereka. Apalagi saat ini penyebaran tenaga kesehatan di Jatim pun belum merata.( nald )