- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – Kejadian yang memprihatinkan pada tanggal 1 Oktober 2022 menjadi sejarah tragedi memilukan bagi sepak bola Indonesia. Jatuhnya ratusan korban jiwa pecinta sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Pelaku Seni dan Budaya Surabaya menggelar “Pray for Kanjuruhan from Seniman Surabaya” di Balai Pemuda Surabaya, Minggu (9/10/2022).

Penasehat Dewan Kesenian Surabaya Ir. Siswandi menyampaikan disela-sela acara, Pelaku Seni dan Budaya Surabaya ini mempunya kepedulian terhadap apa yang dirasakan oleh saudara-saudara kita suporter Aremania yang mengalami musibah di Stadion Kanjuruhan Malang.
Meskipun jalan sejarahnya bahwa Persebaya dan Arema ini saling bermusuhan sejak lama, tapi kalau sudah ada tragedi ini maka saling peduli ini menjadi momentum bagus untuk introspeksi.

“Kami harapkan dengan adanya budaya yang sama, kesenian yang sama, maka kita ini bisa memulai dari pintu kesenian budaya untuk menyatukan teman-teman, saudara-saudara yang tercabik-cabik. Sementara ini yang saling mengompori, saling bermusuhan dan akhirnya membuahkan tragedi yang merugikan kita semua. Kami berharap setelah tragedi ini marilah semua bersatu lagi, kita adalah sama satu bangsa,” tegas Siswandi yang juga Ketua Reog Purbaya Surabaya.

ads

Ia melanjutkan, Saya berharap pemerintah memfasilitasi seperti halnya acara Pray for Kanjuruhan from Seniman Surabaya sekarang ini sudah bagus. Saya ingin ada ikut campur pemerintah di Malang yang bisa menggabungkan kesenian antara Malang dan Surabaya.

Menurut Siswandi, Kolaborasi Seniman Malang dan Seniman Surabaya bisa menunjukkan bahwa damai itu indah.
Kita sangat harapkan, saya sendiri warga Surabaya dan Ketua seniman dan Reog. Saya ingin kolaborasi dengan kesenian Malang untuk menunjukkan bahwa kita itu adalah bisa kumpul bersama, makan bersama, kita merasakan soro bersama, seneng bersama, jadi tidak ada yang bermusuhan diantara kita sebagai anak bangsa yang merdeka.

“Saya menginginkan ini sebagai pintu pembuka untuk bisa menyatukan antara Arema dan Persebaya. Saya dari dulu sangat prihatin, kita ini tetangga. Saya ingin suatu saat nanti Persebaya jadi tuan rumah, mungkin bertanding dengan Arema, saya berharap kita ini malah menyambut dengan baik, suporter menyambut dengan baik, kalau perlu dikasi polo pendem kita suguhkan, kita berangkulan, meskipun main bola itu kompetisi tapi semua ini hanya permainan,” pungkas Siswandi. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!