Dengan Progam Breeding, Kakatua Jambul Kuning Menetas di Pantai Cahaya

0
768
- iklan atas berita -

 

Metro Times Kendal – Pandemi covid-19 yang tak kunjung berakhir menyebabkan beberapa aktivitas normal masyarakat menjadi terganggu, tidak terkecuali aktifitas untuk beriwisata.

Namun demikian, pada masa pandemi ini, PT WSI selaku pengelola objek wisata Pantai Cahaya mempunyai kabar gembira khususnya kabar mengenai konservasi dan kelestarian satwa.

Pantai Cahaya merupakan salah satu tempat wisata paling populer di Kendal yang terletak di Desa Sendang Sikucing Kecamatan Rowosari Kendal.

Manager Operasional PT WSI, M Iqbal menyampaikan, kabar gembira mengenai konservasi dan kelestarian satwa yang dilakukan PT WSI yakni, pada tanggal 5 Desember 2020 kemarin, telah menetas 1 ekor Kakatua Jambul Kuning di PT WSI.

ads

“Kakatua jambul kuning merupakan salah satu satwa yang menjadi prioritas pengembangan di PT WSI,” kata Iqbal dalam konferensi pers, kamis (17/12/2020).

Dikatakan Iqbal, Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) ini termasuk salah satu satwa yang dilindungi sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.92/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2018.

Lebih lanjut dia menuturkan, pengembangan konservasi ini menjadi mandat undang-undang dalam upaya pelestarian satwa.

“Kelahiran ini tidak serta merta terjadi. Kelahiran ini karena kami memiliki program khusus untuk breeding atau pengembangbiakan satwa,” jelasnya.

Atas kelahiran Kakatua Jambul Kuning, pihaknya berencana akan melaporkannya ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah agar tercatat resmi dan menjadi perhatian serta berita bahagia untuk masyarakat umum.

Di tempat yang sama, Humas PT WSI drh. Vian mengatakan, beberapa program breeding yang ada di PT WSI, saat ini telah menunjukkan hasil yang memuaskan antara lain, lumba-lumba, linsang, landak jawa, cocktiel, ringneck dan kakatua mini.

Ia mengungkapkan, untuk mendukung program breeding atau pengembangbiakan satwa pada masa pandemi, pihaknya juga memanfaatkan waktu untuk terus memperbaiki sarana konservasi.

“Alhamdulillah pada bulan Juni 2020 kami telah selesai membangun laboratorium hewan dengan berbagai fasilitas lengkap di dalamnya,” tuturnya.

Dirinya juga menegaskan, program yang sudah dilakukan merupakan upaya untuk mewujudkan visi perusahaan yaitu menjadi lembaga konservasi berbasis penelitian dan pengembangan bertaraf internasional.

“Selain itu, program tersebut merupakan bentuk kesungguhan dan keseriusan kami untuk tetap berpegang teguh terhadap amanat UU terutama mengenai konservasi,” tandasnya.

Selaku pihak manajemen dari PT WSI dirinya terus memberikan himbauan kepada masyarakat yang berkunjung ke Pantai Cahaya untuk selalu mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi dan untuk terus melakukan hal produktif.

“Marilah kita bersama-sama meningkatkan pola hidup kita menjadi pola hidup yang sehat agar terbebas dari pendemi Covid-19. Salam Lestari ! Ayo Wisata ke Pantai Cahaya !,” pungkasnya.(Gus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!