MetroTimes (Yogyakarta) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur (KPw BI Jatim) gelar Capacity Building & Media Gathering selama dua hari, Jumat (26/7) dan Sabtu (28/7), di Alana Hotel Yogyakarta.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan para jurnalis terkait ilmu ekonomi perbankan. Serta mengedukasi tentang dampak kebijakan makroprudensial.
Direktur Departemen Kebijakan Makro Prudensial, Nugroho Joko Prastowo memaparkan, bahwa kebijakan makroprudensial terbaru memberikan dampak positif signifikan tidak hanya di pusat. Tetapi juga di berbagai daerah di Indonesia.
“Proyek-proyek penting dan penyaluran kredit, kini lebih terfokus pada daerah-daerah. Seperti pengembangan nikel di Sulawesi dan hilirisasi pangan sawit di Sumatra,” ujarnya, Jumat (26/7) malam.
Dia menambahkan, seperti proyek smelter di Gresik yang mendapatkan insentif. Sehingga mendorong kegiatan hilirisasi di Jawa Timur.
Ia menegaskan, bahwa kebijakan ini bertujuan menciptakan efek rembesan positif yang dirasakan oleh bank-bank, masyarakat, dan ekonomi daerah.
“Kebijakan ini mengoptimalkan potensi daerah, mengembangkan sektor strategis, dan berkontribusi pada kemajuan ekonomi nasional,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Kepala KPw BI Jatim Erwin Gunawan Hutapea menyampaikan, bahwa kegiatan ini juga bertujuan memberikan wawasan komprehensif kepada para pemangku kepentingan, termasuk pada media. Terkait peran Bank Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
“Kami berharap para media peserta kegiatan ini, dapat memahami lebih dalam tentang kebijakan makroprudensial. Serta kontribusinya terhadap stabilitas sistem keuangan dan pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Erwin.
Dia menegaskan, Bank Indonesia berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kolaborasi semacam ini, diharapkan dapat memperkuat hubungan antara Bank Indonesia dan media. Serta meningkatkan pemahaman tentang kebijakan moneter dan ekonomi,” pungkasnya.
Selain mendapatkan materi dari para ekonom dan analis Bank Indonesia. Para peserta kegiatan Capacity Building & Media Gathering juga diajak mengunjungi Desa Wisata Mandiri Penting Sari.
(nald)