MetroTimes (Surabaya) – Bank Indonesia bersama Kementerian/Lembaga terkait dan Pemerintah Daerah di seluruh wilayah Jawa mengukuhkan komitmen bersama dalam penguatan hilirisasi pangan guna mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi regional. Dalam kegiatan Java Regional Economic Forum 2024, yang meliputi Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) dan Diseminasi Kajian, berbagai strategi dirumuskan untuk mengatasi tantangan pangan sekaligus memanfaatkan peluang besar dari sektor ini.
Sinergi untuk Ketahanan Pangan dan Daya Saing Global
Tema “Penguatan Hilirisasi Pangan dalam Mendukung Akselerasi Pertumbuhan di Wilayah Jawa” menjadi fokus utama forum, sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam RPJMN dan Asta Cita ke-5. Rakorwil membahas peluang hilirisasi untuk komoditas unggulan seperti padi, cabai, bawang merah, udang, dan rumput laut, serta tantangan yang dihadapi dalam aspek produksi, kebijakan, dan perdagangan.
“Komitmen bersama lintas lembaga ini bertujuan memperkuat struktur produksi, meningkatkan efisiensi biaya, dan mendorong investasi pada sektor hilirisasi pangan,” ujar Erwin Gunawan Hutapea, Kepala Perwakilan BI Jawa Timur.
Tiga Strategi Utama Hilirisasi
Dalam rapat, disepakati tiga strategi besar untuk memperkuat hilirisasi:
1. Peningkatan Infrastruktur Produksi: Penyediaan fasilitas untuk mendukung bahan baku lokal.
2. Dukungan Kebijakan Efisien: Penyelarasan lintas lembaga untuk mendongkrak daya saing.
3. Promosi Investasi dan Perdagangan: Fokus pada pasar domestik dan global, khususnya pasar non-tradisional.
Kajian Akademis untuk Masa Depan Pangan
Forum ini juga mengungkap hasil kajian yang melibatkan perguruan tinggi, dengan tema “Strategi Hilirisasi Pertanian Guna Meningkatkan Nilai Tambah dan Ketahanan Pangan”. Kajian ini mempertegas pentingnya inovasi dan diversifikasi produk untuk menciptakan nilai tambah sekaligus menjaga ketahanan pangan.
Ir. Joko Irianto, M.Si, Asisten Daerah Provinsi Jawa Timur, menyatakan bahwa kunci keberhasilan hilirisasi terletak pada sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah. “Penguatan supply chain antar daerah akan membawa dampak positif yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan program pangan,” tambahnya.
Dampak Positif untuk Jawa dan Indonesia
Upaya hilirisasi pangan diharapkan mampu menekan inflasi, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan pendapatan rumah tangga. Dengan sinergi lintas lembaga dan fokus pada inovasi, Jawa diharapkan menjadi pusat penggerak ekonomi berbasis pangan yang kompetitif, baik di tingkat nasional maupun global.
(nald)