- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – Penyelenggaraan Akademi Desa Wisata (Demi Dewi) telah tiba di puncak acara. Edisi pamungkas program pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi pengiat desa wisata tersebut, fokus memperkuat pemahaman mengenai manajemen SDM dan tata kelola desa wisata strategi pengembangan industri pariwisata.

Ratusan pelaku dan pegiat desa wisata yang berasal dari 190 desa wisata berbasis BUM Desa mengikuti dengan antusias kegiatan Demi Dewi hari terakhir.

Berlangsung secara hybrid, daring di zoom cloud meeting dan luring di Hotel Novotel Samator Surabaya Timur, pada Jum’at 4 Februari 2022, dihadirkan dua narasumber dengan sederet pengalaman. Agus Wiyono, Ketua East Java Ecotourism Forum (EJEF) dan Novianto Edi Suharno, SST. Par., M.Si., Wakil Dekan III Fakultas Vokasi Unair.

ads

Agus Wiyono membagikan pengalamannya mendampingi berbagai desa wisata di Jatim memperkuat sistem tata kelola dan manajemen SDM kepada para peserta. Berbekal pengalaman tersebut, Agus menegaskan bahwa tata kelola yang baik akan memberikan masa depan yang cerah bagi desa wisata.

“Syaratnya pengelola desa wisata harus memegang teguh prinsip tata kelola destinasi pariwisata yakni prinsip partisipatif, prinsip keterpaduan, prinsip kolaboratif dan prinsip keberlanjutan” ucap Agus.

Agus juga mengapresiasi kegiatan Demi Dewi. Ia optimis pelatihan yang digagas oleh KIP Foundation tersebut mampu mencetak SDM yang paham tata kelola pariwisata yang penting bagi keberlangsungan desa wisata.

Sementara itu, Novianto Edi Suharno, SST. Par., M.Si., menyampaikan strategi pengembangan industri pariwisata di wilayah pedesaan. Pakar Pariwisata Unair tersebut menyebutkan tiga komponen yang mendorong kunjungan wisatawan yakni atraksi yang menarik, aksesibilitas yang mudah, dan fasilitas yang lengkap.

Novianto mengajak para peserta Akademi Desa Wisata berkomitmen untuk konsisten mengembangkan destinasi desa wisata sesuai dengan potensi yang ada di desa.

“Mari berkomitmen maju bersama desa dan optimis Jatim bangkit bersama desa wisata berbasis BUM Desa” katanya.

Pemaparan dari Novianto menjadi materi penutup dari Akademi Desa Wisata. Selanjutnya, pelatihan yang berlangsung selama 3 hari ini akhirnya ditutup langsung oleh Dwi Ariady Kusuma selaku Ketua Pelaksana sekaligus Founder Akademi Desa Wisata.

Secara khusus, Ari menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mengikuti pelatihan secara aktif dari awal hingga akhir.

“Terima kasih banyak kepada seluruh peserta Demi Dewi yang secara aktif dan konsisten mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, semoga para peserta dapat segera mengaplikasikan seluruh materi dalam mewujudkan desa wisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” ujar Ari mantan Staf Khusus Mensos era Khofifah Indar Parawansa.

Sebagai informasi, kegiatan Demi Dewi diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Yayasan Rumah Kita Sidoarjo, KIP Foundation, dan Sampoerna Indonesia, mendapat dukungan penuh dari tiga OPD yakni Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, dan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur.

Selain itu, Demi Dewi juga didukung oleh Fakultas Vokasi Unair dan Bank Jatim serta beberapa pihak swasta meliputi Hotel Novotel Samator Surabaya Timur, Blesscon bata ringan, Kopnuspos, PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia PT. Pelindo III, Shoope, Pocari Sweat. Disamping itu, Media TIMES Indonesia, Mercury Media Group, Mercury FM Surabaya, Kota FM Surabaya, DJ FM Surabaya, Global FM Surabaya juga turut ambil bagian memberikan dukungan. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!