MetroTimes (Pasuruan Kota Madinah) – Pemerintah Kota Pasuruan melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Pasuruan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan menggelar pameran produk unggulan mulai tanggal 16 Desember hingga 18 Desember 2022.
Berbagai produk dipamerkan mulai dari Batik Khas Kota Pasuruan , Kerajinan Mebel, Mutiara, Bordir, dan aneka kuliner khas Kota Pasuruan.
Fatma Saifullah Yusuf selaku ketua Dekranasda Kota Pasuruan mengatakan bahwa pameran ini diselenggarakan sebagai wujud dukungan pemerintah Kota Pasuruan kepada pelaku industri kecil dan menengah. Dan juga merupakan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia.
“Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia ini bertujuan agar masyarakat Indonesia lebih mencintai dan menggunakan karya anak bangsa utamanya produk lokal. Pemerintah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menghargai dan membeli produk-produk yang dihasilkan oleh para pelaku industri kecil dan menengah dalam negeri, yang tidak kalah hebat mutu atau kualitasnya,” ujar Fatma saat penutupan pameran, Minggu (18/12)
‘
Kegiatan pameran ini bertujuan untuk membangkitkan usaha para perajin Kota Pasuruan yang sempat terpuruk sebagai dampak dari pandemi covid-19, memperkenalkan produk-produk Kota Pasuruan utamanya mebel, logam, batik, kerajinan serta makanan dan minuman kepada masyarakat luas, dan sebagai media promosi serta perluasan jangkauan pemasaran produk kerajinan Kota Pasuruan. Fatma juga mengajak masyarakat baik dalam maupun luar Kota Pasuruan untuk mencintai dan bangga menggunakan produk buatan perajin Kota Pasuruan
“Saya selaku ketua Dekranasda Kota Pasuruan, memberikan apresiasi sekaligus bangga dengan kreatifitas dan inovasi para perajin dalam menciptakan produk-produk kerajinan. Hal ini terbukti dari bagus dan cantiknya produk yang Bapak Ibu perajin hasilkan, sehingga tamu-tamu yang mengunjungi pameran tidak kuasa untuk tidak membeli produk Bapak Ibu semua,” katanya.
Fatma mengingatkan kepada para perajin untuk tidak pernah puas dengan apa yang dihasilkan. Karena menurut Fatma, konsumen akan lebih tertarik dengan sesuatu yang baru, entah itu berupa desain, teknik maupun bentuk produk yang baru.
Menurutnya, para perajin harus lebih kreatif dan inovatif. Motif batik juga harus banyak mengambil referensi dari internet, melihat langsung, boleh di contek sebagai pengkayaan motif tapi kalau soal pakem harus mengambil motif dari Kota Pasuruan itu sendiri. Fatma juga menegaskan bahwa para perajin juga harus terus mengasah kemampuan diri dan kreatifitasnya dan harus bisa membaca potensi serta peluang pasar. Boleh idealis, tapi juga harus berpikir apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Setidaknya bisa memenuhi semua kebutuhan pasar, namun tidak meninggalkan identitas produknya.
“Marilah kita bersama-sama bergandeng tangan, bersatu padu, guyup dan rukun. Kita tumbuhkan generasi-generasi muda perajin yang akan mewarisi, meneruskan dan mengembangkan kerajinan kota pasuruan. Artinya, jangan pinter sendiri, yang belum melakukan, mulai sekarang cari anak-anak muda yang memiliki potensi kemudian beri pembinaan. Jangan khawatir dengan rejeki kita, karena semua orang sudah dapat takaran rejeki dari Allah SWT. Tinggal bagaimana kita menjadi manusia yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain,” pungkas isteri Gus Ipul ini.
Dalam pameran yang di gelar selama 3 hari ini pula, Fatma bersama semua perajin mengubah penataan pameran di Gedung Harmonie. Tidak lagi seperti stand individu, tetapi di buat menyatu, nampak lebih cantik dan banyak disukai. Pengunjung di undang secara pribadi maupun kelompok organisasi untuk hadir mendukung para pelaku UMKM Kota Pasuruan, mulai dari TP PKK, DWP, Isteri Anggota Dewan serta anggota GOW dan sebagainya. Bahkan bersama pengurus Dekranasda Kota Pasuruan, Fatma nampak bersemangat mendampingi para perajin dan ikut mempromosikan secara langsung kepada para tamu yang hadir dan juga gencar memposting produk para perajin melalui instagram pribadinya. (nald)