Metro Times (Surabaya) – Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf merasa optimis terhadap kondisi kesenian wayang kulit yang sampai saat ini masih bertahan di era modernisasi. Bahkan kesenian tradisional warisan para leluhur itu dinilai tidak akan pernah punah.
Perasaan optimis itu disampaikan ketika menyaksikan pagelaran wayang kulit peringatan tahun baru 1 Muharam 1439 H di Padepokan Seni Kirun di Kabupaten Madiun, Selasa (10/10) malam.
Wagub Jatim Saifullah Yusuf yang sering dipanggil Gus Ipul itu menjelaskan, rasa optimis itu disampaikan setelah melihat antusias masyarakat terhadap pagelaran wayang kulit. “Kenyataannya bahwa pagelaran wayang kulit merupakan tontonan yang selalu dinanti oleh masyarakat. Tidak hanya ditonton para orang tua tetapi juga selalu dipadati oleh anak-anak muda penerus bangsa yang mencintai warisan budaya tradisional,” katanya.
Tidak hanya itu, pernyataannya itu dipertegas setelah mendengar banyaknya dalang dan sinden atau waranggono cilik yang kemampuannya tidak kalah dengan para seniornya. “Wayang kulit ini, selain sebagai tontonan juga sebagai tuntunan hidup. Sebagai tontonan dibuktikan dengan kesetiaaan para penonton untuk menoton jalan cerita sampai tuntas. Sedang sebagai tuntunan, karena jalan cerita wayang menggambarkan jalan kehidupan manusia yang menginspirasi hidup manusia,” katanya.
Pada kesempatan itu Gus Ipul juga menyinggung acara ruwatan sukerto yang diadakan oleh Padepokan Seni Kirun memperingati Tahun Baru 1 Muharam setiap tahun. Menurutnya, hal tersebut tidak perlu dipertentangkan. Ada sebagian orang yang berpendapat bahwa ritual tersebut tidak sesuai dengan Syariat Agama Islam.
“Ruwatan Sukerto tidak perlu dipertentangkan karena ritual tersebut merupakan tindakan untuk nguri-nguri atau melestarikan tradisi. Disamping itu, juga sebagai ungkapan syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT dan evaluasi diri,” lanjutnya.
Pagelaran wayang kulit dan ruwatan sukerto yang digelar Padepokan Seni Kirun memperingati Tahun Baru 1 Muharam tersebut mengambil lakon Odo-Odo Diponegoro dengan menampilkan dalang Ki Waluyo Sebat dan Ki Sasmito Raras. Hadir pada kesempatan itu Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos, Wakil Bupati Madiun Drs. Iswanto, Ketua DPRD Kab. Madiun, Ketua DPRD Kab. Madiun Drs. Joko Setiono. (nald).