Metro Times (Purworejo) Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengunjungi lokasi Kerajaan Agung Sejagat (KAS) di Desa Pogung Jurutengah Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo pada, Selasa (21/1) sore. Ganjar didampingi sejumlah pejabat Purworejo.
Kehadiran orang nomor satu di Jawa Tengah itu menyedot perhatian masyarakat dari berbagai kalangan sejak siang memadati sekitar lokasi. Mereka nekat merangsek masuk ke kawasan dalam keraton yang telah terpagari garis polisi. Sebagian warga memanfaatkan kesempatan itu untuk melihat lebih dekat batu prasasti dan bangunan keraton bersamaan dengan masuknya Ganjar beserta rombongan.
Usai meninjau lokasi, kepada wartawan, Ganjar menyebut bahwa lokasi KAS yang telah dikenal masyarakat luas berpotensi dan layak menjadi destinasi wisata. Pemerintah Desa Pogung Jurutengah bersama masyarakat dapat mengemasnya kembali sebagai objek wisata budaya dengan nama yang tidak jauh dari KAS.
“Kalau nanti ini boleh malah ini jadikan saja tempat desa wisata eks kerajaan keraton agung sejagat. Kalau saya usulnya bukan eks keraton, tapi eks keraja-rajaan karena rajanya bukan beneran,” sebutnya.
Menurutnya, eks KAS memiliki lokasi menarik untuk dikunjungi wisatawan. Pengolola nanti dapat melengkpainya dengan singasana buatan atau panji-panji kerajaan lain yang menarik untuk swafoto.
“Diberi singgasana, orang yang datang nanti bisa jadi raja, foto bayar. Desa entuk duit (mendatangkan pendapatan desa). Nanti setiap sekian bulan ada parade, festival, orang naik kuda jadi tontonan, tambah budaya dan kulinernya,” ungkapnya.
Hidupnya wisata di Desa Pogung akan turut mengangkat ekonomi masyarakat. Produk kuliner khas Purworejo seperti Geblek, Clorot, Lanting dan lainnya dapat menjadi sumber pendapatan baru.
“Karena ini sudah terlanjur terkenal kok.
Kemarin ada yag dari sini kirim foto-foto ada yang jualan. Ini kan bagus, sudah ada potensi,” tandasnya.
Lebih lanjut Ganjar menegaskan bahwa pemerintah tidak melarang berdirinya keraton di Jawa Tengah. Namun, harus sepengetahuan pemerintah, memiliki izin, dan historis yang jelas.
“Keraton di Jawa Tengah Banyak. Yang tidak boleh kalau membuat semacam ini dengan menipu dan menjanjikan sesuatu. Umpama mau dibayar 100 sampai 300 dolar. Yang tipu-tipu tidak boleh, kalau memang gak ada status yang beneran gak usah,” tegasnya.
“Maka saya sampaikan kalau ada yang mau jadi raja mendirikan kerajaan, mbok izin pemerintah dulu. KAS ini kan gak pakai izin,” imbuhnya.