- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – Persoalan yang dihadapi masyarakat setiap hari bukannya lebih mudah, tetapi lebih perlu perjuangan yang keras untuk bisa eksis. Karena persoalan dunia juga berdampak kepada sosial ekonomi masyarakat.

Ketua Pembina Yayasan Sehati Bagi Nusantara, Joenus Koerniawan SH., menyampaikan, latar belakang berdirinya Yayasan Sehati Bagi Nusantara (SBN) adalah dikarenakan teman-teman yang cinta akan Tuhan ini, yaitu para Pendeta dan Aktivis Gereja itu melihat bahwa masih kurangnya perhatian daripada kehidupan sosial, kemanusiaan dan keagamaan. Maka dari teman-teman semua membuatlah yayasan Sehati Bagi Nusantara yang bergerak di keagamaan sosial dan kemanusiaan. Jadi pada hari ini tanggal 27 Januari 2023, kami Sehati Bagi Nusantara ada di Kota Surabaya khususnya dan Indonesia umumnya.

“Harapannya dengan pelantikan ini yayasan SBN ini bisa berjalan sesuai dengan tujuan dan bisa untuk memuliakan nama Tuhan. Dan dirasakan keberadaan dan manfaatnya oleh masyarakat, sehingga masyarakat bisa bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan yang pasti berbuat baik dan benar,” harapnya.

ads

Demikian pula Ketua Yayasan Sehati Bagi Nusantara, Pdt Heni M.Th., mengatakan,
Sesuai dengan yang kita ajukan atau sepakati, yaitu sosial, kemanusiaan, dan keagamaan, berarti kita akan bisa banyak melakukan atau mengerjakan baik di bidang sosial, kemanusiaan untuk kepedulian kepada sesama, dan juga keagamaan.

Lanjutnya, Dimana SBN juga bisa mengerjakan membantu sesuai dengan nama Sehati, yaitu persekutuan hamba-hamba Tuhan (orang yang menghambakan dirinya untuk Tuhan) Indonesia, yang peduli bagi nusantara untuk melakukan hal-hal yang baik untuk sesama manusia, sesuai dengan apa yang Tuhan perintahkan.

“Program-program sesuai dengan bidang yang sudah kita ajukan, nantinya akan banyak yang kita kerjakan. Apalagi kita ini di DPP berarti skupnya Indonesia, jadi bisa buat Rumah Sakit, Panti Jompo, Panti asuhan, dan hal-hal yang bersifat sosial,” ujarnya.

“Orang yang hatinya untuk menghambakan dirinya kepada Tuhan, untuk melakukan sesuatu yang baik, untuk mengerjakan sesuatu dengan firman-Nya Tuhan. Pasti bisa bekerjasama dengan kami untuk menjadi berkat bagi sesama,” tandasnya.

Kita akan ada bakti sosial, pengobatan gratis. Bahkan juga untuk Manula / Lansia, untuk pelatihan juga untuk pemberdayaan perempuan yang selama ini sudah mengerjakan kotak tisu dari koran dan itu sudah kita lakukan.

Yayasan SBN menanggapi maraknya geng motor / gengster.
Menurut Pdt. Heni, kita akan mensosialisasikan wawasan bagaimana supaya mereka menjadi pemuda yang menjadi harapan bagi bangsa. Mereka juga diberikan gambaran kedepan apa yang harus dilakukan. Jadi tidak hanya punya wawasan saja, tetapi diberikan juga kegiatan-kegiatan yang nanti mereka akan bisa berkiprah pada masa mudanya. Kalau kita lihat di Kitab Suci yang mengatakan, “Janganlah seorang pun menganggap engkau rendah, karena engkau muda. Tapi jadilah teladan dalam perkataanmu, tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam perbuatan.

Pemuda pun, anak-anak bisa menjadi berkat, menjadi teladan bagi sesamanya, bagi orang yang lebih tua.

Pdt. Heni berharap, Anggota SBN tidak hanya lingkup kecil, tapi nusantara itu mencakup lingkup yang luas. Kalau kita lihat konteks jaman dulu jaman Mojopahit itu wilayah nusantara itu Asia Tenggara. Jadi kita tidak menutup kemungkinan nantinya berbicara bagaimana hati itu menjadi berkat bagi Pulau-Pulau yang tidak harus ada di wilayah Indonesia, tapi di luar negeri pun bisa. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!