- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Mojokerto) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh peserta seminar International Conference on Research and Community Services (ICORcs) 2022 untuk menggencarkan _Community Services_ atau pengabdian ke masyarakat.

Menurutnya, hal itu penting sebagai bentuk memperkuat _hablumminannas_ atau hubungan antarmanusia serta wujud kesholehan sosial khususnya berupa program perlindungan dan pemberdayaan.

“Model-model _community services_ seperti pendidikan vokasi, panti asuhan serta upaya pemberdayaan lainnya dapat memberi solusi atas berbagai masalah sosial yang terjadi sekitar kita,” ungkap Khofifah saat membuka ICORcs 2022 di Masjid Institut Pesantren KH. Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto, Minggu (26/6).

Gubernur Khofifah menyampaikan, layanan sosial kemasyarakatan erat kaitannya dengan pentingnya solidaritas sosial dalam kehidupan bermasyarakat . Dan jika kita fokus pada penanganan pengurangan stunting, pemenuhan gizi bayi dan balita serta panti asuhan untuk anak terlantar dan anak yang terlahir tidak diinginkan jika dikaitkan dengan tujuan syari’ah yaitu _Hifz Al-Nasl_ atau memelihara generasi penerus.

ads

Ia pun mengajak segenap peserta untuk menjaga interaksi yang sehat dengan sesama. Tak hanya menjaga hubungan baik antar manusia, namun juga menekan pergaulan bebas agar tak berujung pada perilaku seks bebas yang bisa berakibat pada _unwanted pregnancy_ (kehamilan yang tidak diinginkan) ahirnya
_unwanted child_ (kelahiran yang tidak diinginkan).

Gubernur Khofifah juga menjelaskan, salah satu dampak negatif kehamilan di luar pernikahan adalah pemenuhan hak dan perlindungan anak , baik pendidikan, kesehatan maupun perlindungan sosial. Sehingga berpotensi pada penelantaran anak.

“Kita sering mendengar ada bayi ditinggalkan di rumah sakit usai kelahiran, kadang ditemukan dekat tempat pembuangan sampah, di pinggir jalan dan sebagainya. Semua berpotensi pada penelantaran anak. Saya mengajak masyarakat lebih banyak lagi melakukan aksi sosial untuk memberikan layanan kemanusiaan ,” ungkap Khofifah dengan rinci.

Karena itu, Gubernur Khofifah mendorong segenap masyarakat Jatim, termasuk peserta ICORcs 2022 untuk memikirkan format layanan masyarakat yang sesuai dengan problem yang kita hadapi untuk menyeleseikan berbagai masalah sosial kemasyarakatan yang ada.

Ia mencontohkan keberadaan sebuah pesantren untuk anak- anak yang terlahir dari kehamilan yang tidak diinginkan. Di pesantren tersebut anak- anak diberi nama dengan nana tokoh nasional dan internasional. . “Sejak kecil mereka diberi nama-nama tokoh besar agar semangat hidup mereka terbentuk,” urainya.

Di akhir, Gubernur perempuan pertama di Jatim itu pun mengimbau agar _community services_ diseiringkan dengan program-program dari elemen strategis lainnya termasuk dengan Pemkab, Pemkot dan Pemprov Jatim.

Sebagai informasi, terdapat 500 peserta mengikuti ICORcs 2022 yang tahun ini mengambil tema “Memperkuat humanisme Islam dalam konteks masyarakat sipil.”

Konferensi Internasional ICORcs ini menghadirkan pembicara ternama dari luar dan dalam negeri. Di antaranya Prof. Hisyam Quraisah Rektor Zaitunah (Tunisia), Gus Nadir Universitas Monash Australia, Dr. Masdar Hilmy, Direktur Pasca UIN Sunan Ampel Surabaya, hingga Ali Al-Jufri Uni Emirat Arab.

Juga dihadiri secara langsung oleh Syaikh Elsidding Yousif Bilal Omer (Sudan), Syaikh Dr. Syarief Dhou Sudan), Syaikh Zakariya Marzuq
(Khotib dan Imam Al-Azhar, Mesir), dan Dr. Toha Ali Muhammad (Doktor Universitas al-Azhar Kairo Mesir). (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!