- iklan atas berita -

 

Metro Times (Surabaya) — Potensi Tuban yang luar biasa sehingga Presiden Jokowi baru-baru ini melakukan peninjauan kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Kawasan TPPI tersebut nantinya akan dikembangkan menjadi industri petrokimia nasional yang menghasilkan beragam produk turunan petrokimia dan produk Bahan Bakar Minyak (BBM).

Demikian pula dengan potensi hasil laut lainnya, yaitu Tuban memiliki nelayan terbesar di Jawa Timur.

Setiajit S.H., M.H., Calon Bupati Tuban mengatakan, didalam program kerja saya untuk Tuban Sejahtera, kita akan berdayakan nelayan sehingga kalau tidak melaut berarti dia harus membuat produk-produk ikan, artinya ikan tidak dijual langsung, tapi ikan dalam bentuk sudah diolah. Dan nelayan akan mendapat nilai tambah, daripada dijual langsung, dan ikan akan tahan lebih lama.

ads

Lanjut Setiajit menjelaskan, adapun produk-produk yang dibuat misalnya, pengeringan ikan yaitu pengolahan ikan yang bisa disimpan atau produksi ikan yang bisa tahan lama. Pemda juga melakukan pembinaan kepada istri nelayan, jadi istrinya para nelayan itu harus dibuat semacam koperasi, sehingga nantinya mereka bisa berdaya.

Industri-industri kecil yang berbasis hasil laut, bisa menghidupi, bisa mensejahterakan nelayan, dan yang jelas nelayan tidak boleh hanya bergantung pada tangkapan, karena nelayan melaut hanya 5 bulan. Dan yang 7 bulan itu nelayan tidak melaut. Saya kira bisa saja nanti nelayannya bisa dibantu dibuatkan krambah, untuk membuat krambah tidak sulit.

Menurut Setiajit, pembinaan terhadap nelayan sangat penting karena nelayan kalau tidak diberdayakan akan banyak yang miskin, karena nelayan itu ada yang menjadi pekerja, maksudnya dia melaut itu dibawah saudagar (mereka yang punya kapal), tapi ada yang punya kapal sendiri, walaupun kapal kecil-kecil. Nah itu yang harus dibina betul, bahkan para nelayan itu harus dijamin dengan BPJS Ketenagakerjaan, seluruh nelayan itu harus dijamin dengan BPJS Ketenagakerjaan, kalau tidak dijamin nanti kalau ada musibah di laut yang mengakibatkan mereka bisa meninggal dunia atau cacat seumur hidup tidak ada yang mengcover (melindungi).

“Disamping merawat dan memberdayakan pantai itu, nanti kita akan bangun pelabuhan internasional, dan itu terpadu dengan kawasan industri. Di sebelah barat itu ada kawasan industri untuk kilang minyak, yang dikelola oleh Pertamina dan Rosnet, kemudian nanti ada kawasan industri yang besar yang terpadu dengan pelabuhan internasional,” terangnya.

“Di Tuban perlu juga wisata underwater (dibawah air), wisata nelayan. Jadi kami akan membuat wisata pantai di Tuban,” ucapnya.

“Kita akan membuat Monumen Ronggo Lawe di bom, kemudian di dekatnya Monumen Pancasila kita akan reklamasi dan akan membuat Menara Wali Songo, jadi ada keseimbangan antara Wali Songo dan Ronggo Lawe, artinya agamis dan nasionalis bisa dipadukan disitu,” papar Setiajit yang getol akan memajukan pariwisata Tuban dan SDM masyarakatnya.

“Menara Wali Songo berdiri diatas sendiri, nanti kita akan buat museum Wali Songo, dan museum Ronggo Lawe juga. Dan di situ akan disediakan taman wisata, sehingga nanti anak didik kita, anak-anak Tuban itu memahami betul sejarah Wali songo khususnya yang berada di Tuban itu. Dan juga sejarah Kabupaten Tuban mengenai Ronggo Lawe, Bupati-Bupati yang lain itu ada silsilah-silsilahnya. Sehingga nanti Tuban menjadi daerah yang menurut saya Kabupaten yang tua, menjadi dikenal di dunia,” imbuh Setiajit. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!