- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Desa Wirun Kecamatan Kutoarjo diisukan telah memberikan pelayanan tidak baik terhadap seorang pasien perempuan asal Desa Tursino Kecamatan Kutoarjo yang hendak melahirkan pada Rabu (22/3) malam lalu. Dalam pernyataannya di sebuah media online, sang suami pasien memprotes Puskesmas Wirun yang tidak mampu memberikan layanan gawat darurat dan persalinan selama 24 jam.

Kabar sekaligus pemberitaan yang mulai beredar pada Jumat (24/3) tersebut mendapat tanggapan dan klarifikasi dari Puskesmas Wirun serta Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo pada Sabtu (25/3).

Kepala Puskesmas Wirun, dr Hendy Rastyawan, saat dikonfirmasi membenarkan beredarnya kabar tersebut. Namun, menurutnya hal itu hanya sebuah kesalahpahaman yang perlu diluruskan. Pihaknya pun menyampaikan kronologi yang sebenarnya.

“Jadi pada hari Rabu tanggal 22 Maret malam kemarin itu katanya ada ibu hamil mau bersalin. Katanya sudah menghubungi bidan desa tidak ada, lalu ke Puskesmas Wirun dan ketuk-ketuk pintu katanya tidak ada orang,” sebutnya.

ads

Keluarga bersama ibu hamil itu mengira bahwa Puskesmas dalam keadaan kosong alias tidak ada yang berjaga. Mereka lalu bergegas pergi dan melakukan persalinan di Puskesmas Kutoarjo.

“Padahal malam itu ada 2 bidan jaga dan belum tidur karena masih mengerjakan tugas. Tapi memang  posisinya agak jauh dari pintu yang diketuk. Posisi Puskesmas itu kan memanjang dari timur ke barat. Pintu yang diketuk di sebelah tengah, sedangkan bidan masih ada di pojok sebelah timur,” jelasnya.

Dokter Hendy menegaskan bahwa  Puskesmas Wirun memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan persalinan 24 jam meskipun pada hari libur dengan penolong persalinan lebih dari 1 orang tenaga Kesehatan (bidan). Karena itu, setiap saat dipastikan ada yang berjaga.

Jadwal jaga bidan disusun secara bergiliran sehingga pelayanan persalinan 24 jam dapat terjamin. Juga disertakan nomor telepon/kontak puskesmas (0275)6453503 / 082323889959 maupun bidan desa untuk memudahkan komunikasi dengan pasien yang hendak bersalin.

Namun, pihaknya dapat memahami situasi yang terjadi pada Rabu malam lalu hanyalah kesalahpahaman. Apalagi, bel yang terpasang pada pintu tengah saat itu dalam keadaan rusak.

“Belnya kebetulan saat itu pas rusak, jadi mungkin kalau mengetuk pintunya tidak keras, tidak terdengar. Kita baru tahu itu kalau rusak dan sekarang sudah kita belikan yang baru,” ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa berdasarkan SK Bupati Purworejo Nomor:160.18/54/2023 tentang Penetapan Kategori Kemampuan Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Purworejo, maka Puskesmas Wirun Kutoarjo termasuk ke dalam kategori Puskesmas Non Rawat Inap dengan kemampuan untuk menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, perawatan di rumah (Home Care), pelayanan gawat darurat, dan dapat menyelenggarakan rawat inap pada persalinan normal.

Secara rutin puskesmas Wirun Kutoarjo menyelenggarakan Kelas Ibu Hamil dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan lebih dalam kepada setiap ibu hamil tentang kehamilan, mempersiapkan persalinan dan masa nifas. Pelayanan Ante Natal Care (ANC) / pemeriksaan kehamilan diselenggarakan setiap hari kerja di Puskesmas Wirun Kutoarjo, diharapkan ibu hamil memeriksakan diri 2x di kehamilan Trimester Pertama, 1x di Trimester Kedua dan 3x di Trimester Ketiga. Pelayanan pemeriksaan kehamilan (ANC) di Puskesmas Wirun Kutoarjo sudah didukung dengan pemeriksaan USG yaitu 1x di Trimester Pertama dan 1x di Trimester Ketiga.

“Dari bulan Januari s/d Desember 2022 Puskesmas Wirun Kutoarjo telah memberikan pelayanan persalinan kepada 48 ibu hamil, sebanyak 66,67% persalinan dengan penjaminan Kesehatan KIS/BPJS, serta sebanyak 15 ibu hamil (38%) melahirkan di waktu antara jam 21.00 sd 07.00 WIB,” ungkapnya.

Adapun pada tahun 2023, sejak bulan Januari hingga Maret, Puskesmas Wirun telah memberikan pelayanan persalinan kepada 10 ibu hamil dengan 81.8 % memakai penjaminan Kesehatan KIS/BPJS.

“Puskesmas Wirun Kutoarjo  siap menerima Kritik dan saran sebagai salah satu upaya perbaikan dalam memberikan pelayanan Kesehatan yang lebih baik lagi kepada masyarakat,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo, dr Sudarmi MM, menyatakan bahwa pihaknya telah mengintruksikan kepada pihak Puskesmas untuk melakukan perbaikan bel di salah satu pintu Puskesmas tersebut. Hal itu agar pasien yang datang berobat dapat diketahui.

“Tapi tidak benar kalau tidak ada yang jaga. Petugas selalu ada yang stand by. Cuma pada saat itu mereka tidak mendengar suara apa-apa karena berada jauh dari pintu utama masuk tamu atau pasien Puskesmas. Ditambah bel yang ada di pintu puskesmas rusak dan mereka selama ini tidak tahu kalau bel itu rusak. Tapi kemarin sudah saya suruh belikan bel yang baru,” ungkapnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!