Metro Times (Purworejo) Sejumlah pimpinan di DPRD Purworejo mengkritik kebijakan tim penangan pandemi Covid-19 di Kabupaten Purworejo, yang merumahkan seseorang yang positif terinfeksi Virus Corona (Covid-19).
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Purworejo, Fran Suharmaji, Pihaknya meminta Pemkab melakukan isolasi terhadap orang yang dinyatakan positif Covid-19. Hal itu diperlukan untuk meminimalisir resiko penyebaran, dan menjaga kondusifitas masyarakat yang sedang panik.
“Lebih baik diisolasi di rumah sakit, walaupun sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang membolehkan isolasi mandiri di rumah,” kata Frans saat dikonfirmasi metrotimes di Gedung Alat Kelengkapan DPRD Purworejo, Selasa (7/4) pagi.
Menurut Fran, RSUD Tjitrowardojo sebagai rumah sakit rujukan, masih mampu menampung pasien atau orang yang dinyatakan positif Covid-19. Alat dan fasilitas di rumah sakit tersebut juga memenuhi untuk dilakukan isolasi.
“Sembari diisolasi, yang bersangkutan bisa di tes lagi untuk mengetahui positif atau sudah negatif. Kalau benar-benar sudah negatif, baru boleh dirumahkan,” ujar Fran.
Fran mengingatkan kepada pemerintah daerah, khususnya gugus tugas Covid-19, supaya mempertimbangkan sesuatu dari sudut pandang masyarakat. Jangan sampai muncul stigma, atau prasangka yang menimbulkan kekawatiran, bahkan gejolak sosial yang saat ini rawan karena isu korona.
“Berikan masyarakat informasi, supaya tidak menduga-duga. Saat ini yang paling utama adalah keselamatan masyarakat,” pungkasnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Fraksi Partai NasDem Muhammad Abdullah. Menurutnya, Menteri dan para kepala daerah yang positif corona saja dipublikasihkan. “Mosok sekelas pejabat RSUD Purworejo aja kok ditutup-tutupi, ada apa?. Katanya.
Sementara itu, dr Darus selaku Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Purworejo untuk penanganan Covid-19, belum bisa dikonfirmasi atas permasalahan tersebut. (dnl)