- iklan atas berita -

Metro Times (Semarang) Pimpinan Cabang (PC) Jam’iyyatul Qurra’ wal-Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Kota Semarang menghadirkan Syaikh Nabil Muhammad Ali dari Mesir dalam Seminar Qira’at Asyrah. Seminar tersebut merupakan kegiatan Grand Opening Qira’at Centre JQHNU Kota Semarang.

Rais Majlis Ilmi JQHNU Kota Semarang, KH. Abdul Hakim, AH menuturkan, seremonial pembukaan Qira’at Centre diharap menjadi pemantik semangat untuk belajar membaca Al-Qur’an sesuai kaidah bacaan.
“Mudah-mudahan ini menjadi syiar memperkenalkan kembali JQHNU sebagai badan otonom (Banom) NU yang terbentuk kembali di Semarang. Juga menjadi semangat bagi para pecinta Al-Qur’an untuk terus memperbaiki kualitas bacaan,” tutur Kiai Hakim dalam siaran persnya, Rabu (21/12).

Seminar Qira’at bakal digelar di Pesantren Gugen Al-Itqoon, Tlogosari Wetan, Pedurungan, Kota Semarang. Sampai saat ini, peserta yang terdaftar sudah mencapai lebih dari 150 orang, baik dari unsur pengurus, anggota maupun santri pada umumnya. “Alhamdulillah target peserta sudah lebih dari target,” ucapnya.

Sementara, Ketua JQHNU Kota Semarang, Ahmad Rifqi Hidayat, AH menerangkan, kegiatan tersebut memang digelar secara terbatas. Sebab, jumlah penghafal Al-Qur’an di kota Semarang sangat banyak.
“Kita batasi karena memang ini baru kegiatan pertama setelah pelantikan menjelang Hari Santri kemarin. Jadi, dengan persiapan yang singkat dan pengurus yang baru, kegiatan ini jadi pengalaman berharga untuk kegiatan selanjutnya,” ujarnya.

Untuk menambah semangat, lanjutnya, Seminar Qira’at Asyrah juga bakal menghadirkan KH. Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) sebagai keynote speak, “Insyaallah Gus Yasin juga hadir dalam Grand Opening Qira’at Centre,” ucapnya.

ads

Lebih jauh ia jelaskan, hadirnya konsep Qira’at Centre merupakan ikhtiar menjadikan kota Semarang sebagai pengembangan ilmu Al-Qur’an. Sebab, ada banyak potensi yang bisa dikelola gar menjadikan Semarang lebih religius dan qur’ani.

“Ada banyak yang memiliki sanad qira’at, tapi tidak semua bisa mengajar di pesantren. Sebaran ilmu ini bisa terjadi jika ada ikhtiar mengelola potensi yang ada,” pungkasnya. (af).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!