- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Komisi E yang membidangi Kesra, Hartoyo sosialisasi Wawasan Kebangsaan, Tugas dan Fungsi DPRD Provinsi Jawa Timur, Tentang Stunting dan Upaya Penurunan Angka Kematian

Hartoyo mengatakan, Ini adalah program baru dari Provinsi Jawa Timur, karena banyaknya Perda – Perda yang selama ini belum di sosialisasikan kepada masyarakat, bahwa sejauh ini kebijakan pemerintah provinsi, agar supaya masyarakat tahu.

“Sosialisasi wawasan kebangsaan mengenai Perda Provinsi Jawa Timur akan dilakukan dua kali dalam satu bulan, yang dimulai bulan Desember 2021. Targetnya minimal pembuat kebijakan harus tahu keluhan-keluhan yang dihadapi masyarakat, yang selama ini mengalami kebingungan kalau ada masalah,” terang Hartoyo saat sosialisasi di Hotel Haris Surabaya, Minggu (23-1-2022).

ads

Tentang stunting lanjut Hartoyo menjelaskan, Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang harus segera diselesaikan. Sebab, hal itu berkaitan dengan kualitas generasi selanjutnya. Pertumbuhan yang terganggu dikhawatirkan memunculkan masalah baru pada masa depan.

Stunting merupakan kondisi ketika panjang atau tinggi balita masih kurang bila diukur dengan umurnya. Atau masyarakat biasa menyebut dengan kerdil. Itu merupakan masalah gizi kronis. Faktor penyebabnya banyak, mulai kondisi ekonomi, gizi ibu saat hamil, penyakit pada bayi, hingga kurangnya asupan gizi.

Dia mengungkapkan, bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Surabaya, angka tersebut memang kecil. Namun, tetap saja hal itu harus diselesaikan karena berkaitan dengan kesejahteraan dan masa depan.

Menurut Hartoyo stunting ini mulai ke Surabaya, tapi Surabaya saya rasa mudah diatasi karena dibandingkan Kabupaten/Kota yang lain, Surabaya lebih mampu, karena terkait masalah APBD kota Surabaya juga besar.

’’Masalah stunting harus diselesaikan. Tidak bisa dibiarkan karena hal ini akan dibawa mereka yang mengalami stunting seumur hidup mereka. Jadi, memang harus segera diselesaikan,’’ tegas Hartoyo.

Sedangkan vaksinasi Covid-19 yang sekarang digelar untuk anak usia 6-11 tahun. “Vaksinasi Anak ini digelar dalam rangka mengatasi penyebaran Covid-19 varian baru. Jadi jangan sampai nantinya Covid ini bertambah, dan ini sudah mulai bertahap untuk anak-anak,” tandasnya.

“Sekarang sudah dilaksanakan vaksinasi ketiga atau boster, besok saya vaksin boster. Kalau melihat Surabaya sudah level 1, saya rasa itu sudah 99% warga Surabaya aman, asalkan Prokes tetap dijalankan dengan tertib. Dan kebanyakan Omicron inikan dari yang pulang dari luar negeri atau dari orang luar negeri yang bekerja di Indonesia maupun warga Indonesia yang bekerja di luar negeri dan kembali,” pungkasnya. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!