MetroTimes (Surabaya) – Inflasi Year on Year (y-on-y) Provinsi Jawa Timur pada Oktober 2024 tercatat sebesar 1,66 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 106,37. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep, mencapai 2,30 persen dengan IHK 108,97. Sebaliknya, inflasi terendah tercatat di Kota Kediri sebesar 0,91 persen dengan IHK 105,54.
Kepala BPS Jawa Timur, Dr. Zulkipli, M.Si, menjelaskan bahwa inflasi y-on-y ini disebabkan oleh kenaikan harga pada berbagai kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami kenaikan sebesar 2,38 persen, diikuti kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,68 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mencatat kenaikan tertinggi, mencapai 7,04 persen.
Kelompok pengeluaran lain yang berkontribusi pada inflasi antara lain kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,47 persen), perlengkapan rumah tangga (0,60 persen), kesehatan (1,87 persen), rekreasi, olahraga, dan budaya (1,43 persen), pendidikan (1,54 persen), serta penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,24 persen.
“Walaupun ada kenaikan pada beberapa kelompok, terdapat juga kelompok pengeluaran yang menunjukkan penurunan. Kelompok transportasi serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan masing-masing mengalami penurunan sebesar 0,30 persen,” ujar Dr. Zulkipli.
Selain inflasi y-on-y, BPS Jawa Timur juga mencatat tingkat inflasi month to month (m-to-m) Oktober 2024 sebesar 0,15 persen, dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 0,81 persen. Angka ini menunjukkan adanya tren kenaikan harga yang moderat di provinsi ini sepanjang tahun berjalan.
Berbagai upaya diharapkan dapat dilakukan untuk menjaga stabilitas harga, khususnya pada kelompok pengeluaran yang berpotensi meningkatkan inflasi lebih tinggi, seperti makanan dan kebutuhan pokok lainnya. Pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait diharapkan meningkatkan pengawasan serta koordinasi dalam menjaga distribusi dan pasokan barang agar tetap lancar.
(nald)