Metro Times (PURWOREJO) Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti-Dion Agasi Setiabudi akan memberikan perhatian serius kepada guru honorer atau guru tidak tetap (GTT) yang tidak bisa terangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
Sebagaimana diketahui, ribuan guru honorer di Purworejo telah diangkat menjadi PPPK dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Kendati demikian, rupanya masih ada guru honorer yang secara aturan tidak bisa diangkat menjadi PPP.
Dalam debat publik kedua Pilkada Purworejo yang diselenggarakan KPU di Ganeca Convention Hall, Senin (18/11), pasangan Yuli-Dion berjanji untuk mendorong peningkatan kesejahteraan guru honorer di daerah ini.
Pada sesi tanya jawab debat, moderator memberikan pertanyaan terkait salah satu problematika pendidikan adalah pengangkatan tenaga pendidik menjadi P3K. Berdasarkan kuota yang ada, tidak semua GTT dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) dapat diangkat menjadi P3K walaupun sudah lama mengabdi.
Menjawab itu, Yuli menegaskan selama dirinya menjadi Wakil Bupati maupun Bupati Purworejo telah ada ribuan guru honorer yang diangkat menjadi P3K.
“Penambahan guru p3k tahun 2022 sejumlah 1.153 guru, tahun 2023 ada 590 guru dan 2024 ini jika dijumlahkan totalnya yang diangkat 2.700 guru, dan sekarang yang masih dalam proses 177 guru,” kata Yuli.
Pada kesempatan kita, Yuli menegaskan, jika dirinya dipercaya memimpin Purworejo pihaknya akan terus memperhatikan kesejahteraan guru honorer. Pemerintah daerah akan melakukan inventarisasi guru honorer dan akan melakukan pengangkatan secara bertahap.
Soal guru yang tidak bisa diangkat, ia berjanji untuk menaikkan upah honorer agar kesejahteraan mereka terangkat.
“Apa yang akan saya lakukan kedepan, kami akan inventarisasi guru honorer dan secara bertahap kita selesaikan. Untuk PTT atau GTT yang tidak bisa diangkat, kami akan meningkatkan kesejahteraan mereka secara bertahap, agar mereka mendapat penghidupan yang layak,” jelasnya.
Dion menambahkan bahwa selama dirinya bertugas sebagai anggota dewan 10 tahun terakhir, Pemda Purworejo memang sangat memperhatikan kesejahteraan guru honorer.
“Kami saat bertugas di DPRD, Pemda selalu setiap tahun memperjuangkan guru honorer kita. Untuk pegawai honorer yang secara regulasi tidak bisa diangkat p3k, komitmen kami memperbaiki kesejahteraan dengan menaikkan honor dan kesejahteraan mereka,”pungkasnya.(tyb)