Metro Times (Purworejo) Bencana kekeringan masih melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Purworejo. Kemarau panjang tahun ini membuat sumur-sumur milik warga mengering dan memicu terjadinya krisis air bersih.
Wilayah-wilayah yang mengalami krisis air bersih di Purworejo terus meluas. Warga pun rela berebut demi memperoleh air bersih yang datangkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
“Iya, di Desa Karanganom, Kecamatan Butuh, di sana sempat ada insiden rebutan air yang kami kirim ke sana. Kasian, warga yang jauh dari lokasi bantuan akhirnya tidak dapat,” kata kepala Pelaksana BPBD Purworejo, Hariyono, Kamis (9/11/2023).
Ia mengutarakan bahwa, Karanganom merupakan salah satu desa yang mengalami krisis air cukup serius. Pihaknya berjanji akan kembali mengirim bantuan air bersih di desa tersebut.
“Supaya tidak ada insiden lagi, nanti pembagiannya akan kita atur supaya merata, supaya semua warga dapat jatah air,” kata dia.
Dia menjelaskan bahwa kekeringan di Purworejo masih berlanjut hingga saat ini. Prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Purworejo akan memasuki musim hujan pada dasarian pertama November 2023.
“Kita sedang mengalami dampak El Nino, kebutuhan air bersih saat ini masih sangat luar biasa. Kurang lebih sudah 54 desa yang rutin mengajukan permintaan bantuan,” sebut Hariyono lagi.
Menurutnya krisis air sudah melanda hampir di seluruh kecamatan di Purworejo. Kekeringan terparah terjadi di Kecamatan Bagelen, Kaligesing, Loano, serta Kecamatan Bener. BPBD terus berusaha melakukan penanganan secara serius.
“Setiap hari kita ada kegiatan droping air. Perhari ini total sudah sekitar 600 tangki air bersih kita berikan kepada warga,” ungkapnya.
Ia berharap dasarian pertama Oktober ini menjadi puncak musim kemarau tahun ini. Selanjutnya musim hujan diharapkan segera tiba agar warga tidak lagi mengalami kesulitan untuk memperoleh air bersih.
“Kemarau 2023 berlangsung sejak April sampai saat ini. Ini betul-betul berdampak dan cukup parah dibanding beberapa tahun terakhir,” demikian kata Hariyono.(dnl)