Metro Times (Purworejo) Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Purworejo telah meluncurkan pengawasan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024. Seluruh elemen masyarakat, termasuk pemuda dan mahasiswa turut terlibat dalam pengawasan.
Acara Kick Off Pengawasan di Purworejo digelar di Amfiteater Alun-alun Besar Purworejo. Bertajuk “Gelar Budaya dan Kick Off Pengawasan Tahapan Pemilihan” kegiatan itu dihadiri para unsur pimpinan Forkopimda, KPU, elemen masyarakat serta seribuan warga.
Acara itu dibuka dengan penampilan tarian Ndolalak dari Sanggar Tari Lestari Desa Dadirejo, Kecamatan Kaligesing. Sebuah band lokal juga memeriahkan acara yang dihadiri oleh Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Amin tersebut.
Muhammad Amin pada acara itu mengatakan, pada 27 November mendatang akan ada 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah melaksanakan Pilkada, termasuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah.
“Malam ini menjadi satu momen penting. Acara kick off menjadi awa pengawasan, maka kami mengajak seluruh elemen pemuda, mahasiswa tokoh agama hingga pelajar terlibat,” sebut Amin.
Ia menyebut, Bawaslu sudah memiliki tim pengawas dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa. Kendati demikian jumlah personel masih terbatas sehingga keterlibatan warga sangat diperlukan.
Ia menekankan bahwa setiap tahapan memiliki titik kerawanan dari tahap pendaftaran hingga pemungutan dan rekapitulasi suara. Untuk itu ia mengajak seluruh elemen ambil peran untuk menyukseskan Pilkada serentak November mendatang.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Bawaslu Purworejo, Purnomosidi mengutarakan Pilkada merupakan hajat bersama seluruh elemen masyarakat. Maka, keterlibatan masyarakat dalam proses pengawasan dalam setiap tahapan pemilihan menjadi penting.
Menurut dia, Gelar Budaya Bawaslu merupakan lonceng pengawasan sebagai sarana untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam pengawasan tahapan
pemilihan.
“Bawaslu ingin masyarakat hadir dan turut mengawasi seluruh tahapan
sesuai koridor dan prinsip demokrasi,” katanya.
Purnomo menyebut ada sejumlah titik riskan dalam tahapan Pilkada yang harus menjadi perhatian bersama, antara lain pada tahapan atau masa kampanye serta tahapan puncak yakni pemungutan suara, penghitungan hingga rekapitulasi suara.
“Kemudian ada satu hal lagi di luar tahapan yang juga patut menjadi perhatian, yakni netralitas ASN, Netralitas Anggota TNI serta Polri,” imbuh Purnomo pada kegiatan yang dihadiri Kapolres serta Dandim 0708 Purworejo tersebut.
Kepada para pengawas, Purnomo berpesan agar mereka lebih jeli serta dapat melihat sisi-sisi gelap pada setiap tahapan Pilkada.
“Seperti burung hantu, matanya cukup tajam ditengah kegelapan. Burung hantu mampu melihat target dari jarak yang cukup jauh dan kegelapan yang cukup pekat. Pelanggaran itu biasanya terjadi ditempat gelap,” pungkasnya.(dnl)