- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Setelah lama vakum akibat pandemi, ratusan pecinta burung berkicau atau Kicau Mania dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jogjakarta berebut menjadi yang terbaik dalam ajang Lomba Burung Berkicau Piala Pesona Arahiwang, Minggu (20/2). Kompetisi yang dihelat oleh PT Arahiwang Cipta Manunggal bersama Radja Garuda Nusantara (RGN) DPC Purworejo tersebut menjadi gelaran perdana yang berlangsung di kawasan Perumahan Pesona Arahiwang Purworejo, Jalan Purworejo-Jogjakarta Km 3,5 Desa Borowetan Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo.

Animo peserta menggembirakan mengingat sudah cukup lama kontes kicau mania vakum akibat pandemi Covid-19. Kicau mania yang selama ini memendam hasrat untuk menampilkan jagoan mereka dalam kompetisi, ambil bagian.

“Peserta lomba kali ini luar biasa, ada ratusan yang terbagi dalam beberapa sesi dan kelas. Mereka tidak hanya dari Purworejo, melainkan sejumlah wilayah seperti Magelang, Temanggung, Wonosobo, Purwokerto, Jogja, dan Solo,” kata Panitia Penyelenggara, Niko Sucen.

Disebutkan, ada sebanyak 29 kelas yang diperlombakan dengan sekitar 10 jenis burung. Beberapa di antaranya yakni Love Bird, Anis Merah, Kacer, Murai Batu, Branjangan, Cucak Hijau, Cucak Jenggot, Pleci, Kenari, dan Cendet.
Menurutnya, kelas yang paling bergengsi saat ini adalah Murai Batu dan Cucak Ijo.

ads

“Panitia menyediakan piala, sertifikat, dan uang pembinaan senilai total puluhan juta rupiah,” sebutnya.

Direktur PT Arahiwang Cipta Manunggal selaku pengembang Pesona Arahiwang, Fidhy Kiawan SP, mengatakan bahwa pihaknya menggandeng promoter dari RGN DPC Purworejo dan dewan juri profesional untuk menjamin kualitas kompetisi. Menurutnya, lomba digelar untuk memfasilitasi para kicau mania bersilaturahmi sekaligus mengenalkan potensi wisata Purworejo, termasuk keberadaan Prasasti Kayu Arahiwang yang terletak tidak jauh dari kompleks perumahan.

“Adanya perumahan ini dulu awalnya juga untuk menjaga dan memperkenalkan Prasasti Kayu Arahiwang, makanya di depan juga kita buat semacam replikanya. Ke depan kawasan ini akan kita kembangkan sebagai lokasi wisata dan edukasi dilengkapi kolam renang dan berbagai fasilitas publik,” katanya.

Melihat tingginya animo peserta, Fidhy Kiawan berharap kompetisi serupa dapat diagendakan secara rutin. Apalagi pihaknya melihat bahwa budidaya burung cukup menjanjikan secara ekonomi sehingga dapat menjadi alternatif peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Dengan banyaknya orang luar daerah ke Purworejo, tentu Purworejo akan makin dikenal dan harapannya akan berdampak positif terhadap sektor pariwisata dan lainnya,” ungkap Fidhy.

Salah satu peserta asal Kutoarjo, Excel Candra Kartika Putra (28), mengaku cukup lama menantikan ajang lomba seperti ini. Ia memiliki berbagai koleksi burung berkicau aduan. Nomor pertama ia berhasil menang untuk jenis burung Lovebird.

“Persiapan nggak lama sih Mas. Ini burung sudah mapan soalnya, sering ikut kontes bahkan sebelum pandemi setiap Minggu. Paling cukup jemur dan mandi saja sebelum tanding, saya sudah suka burung lama bahkan sejak kecil,” ungkapnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!