- iklan atas berita -

Metro Times (Semarang) Lazada bersama Hetero Space, Dinas Koperasi & UKM Jawa Tengah, dan Lapak Ganjar akan menggalakkan Gerakan Akselerasi Karya Rakyat (AKAR) Digital Indonesia. Gerakan tersebut akan mendorong para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari desa-desa di Jawa Tengah agar bisa masuk dan bersaing di platform E-commerce. Ditahap pertama ini, program akan melibatkan 100 pelaku UMKM pilihan dari pelosok desa yang memiliki produk potensial.

Vice President Government Affairs Lazada Indonesia, Yovan Sudarma mengatakan, program ini bertujuan memberdayakan pelaku usaha dan membantu percepatan ekosistem ekonomi digital di Indonesia. Yovan menilai, UMKM yang berasal dari pedesaan potensinya luar biasa. Sayangnya, peluang tersebut belum sepenuhnya ditangkap. Hal ini bisa dilihat dari UMKM yang unjuk gigi mayoritas masih berasal dari kota-kota besar.

“Kami berharap kehadiran program ini bisa terus mendorong minat UMKM di Jateng untuk masuk dan sukses di dunia digital,” ucap Yovan saat Kick Off AKAR Digital Indonesia Lazada untuk Jawa Tengah yang dilaksanakan secara offline dengan awak media di Hetero Space Semarang, Jumat (12/8).

Menurut Yovan, gerakan AKAR Digital Indonesia ini rencananya tidak hanya menjadi program seremonial yang sekali jalan, tapi bisa menjadi program yang memberikan manfaat secara berkelanjutan bagi UMKM di desa. Dalam prosesnya, pelaku UMKM akan didampingi 50 sarjana muda penggerak dari Program Pengembangan Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda (PKKP). “Mereka bakal dilatih bagaimana cara berkembang di marketplace mulai dari kesiapan berbisnis, branding, copywriting, foto produk, manajemen hubungan pelanggan, hingga tips dan trik berjualan,” ujarnya.

ads

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam sambutanya melalui pemutaran video
mengungkapkan, dari tahun ke tahun pengguna e-commerce terus meningkat. Bahkan, peningkatan kian signifikan sejak pandemi Covid-19.
Namun, katanya, tingginya pembeli di e-commerce belum dimanfaankan secara maksimal oleh UMKM, khususnya UMKM yang berasal dari pedesaan.

Ganjar menerka, hal itu disebabkan masih terbatasnya tingkat literasi digital, pelaku UMKM belum mendapat pendampingan yang optimal, dan kendala lainnya. Padahal banyak produk-produk UMKM dari desa yang berkualitas dan bisa bersaing di dunia digital. “Maka dari itu Pemprov Jateng mendukung program Gerakan AKAR Digital Indonesia” ucap Gubernur Ganjar

Kepala Balai Pelatihan Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah Hatta Hatnansya Yunus menuturkan, potensi UMKM di Jawa Tengah cukup besar. Sedikitnya ada sekitar 4 juta pelaku UMKM di Jawa Tengah, namun baru ada sekitar 300 ribu yang didampingi oleh Dinas. Melihat fakta tersebut, program AKAR Digital Indonesia sangat membantu dan berpeluang untuk melakukan pendampingan UMKM di Jawa Tengah untuk bisa berkembang dan naik kelas.

Menurut Hatta, berdasarkan pengamatanya dilapangan, produk-produk dari UMKM desa memiliki potensi yang sangat tinggi. Program ini dapat menjaring serta mengetahui hambatan yang dialami. Nantinya program pemberdayaan akan terus mendorong sertra-sentra untuk terus berkembang. “Harapannya UMKM desa bisa lebih siap menghadapi dunia bisnis sampai proses pemasarannya.” pungkasnya. (af).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!