Metro Times (Purworejo) Polres Purworejo angkat suara terkait kasus dugaan pemerkosaan yang menimpa dua remaja kakak beradik yang masih dibawah umur di Desa Banyuurip, Kecamatan Banyuurip.
Kapolres Purworejo melalui Kasat Reskrim, AKP Catur Agus Yudo Praseno menjelaskan, sebagaimana video yang beredar pada akun Instagram Hotmanparisofficial, dalam kasus ini terdapat dua perkara, korban atau kasus pertama terjadi pada tahun 2023 selanjutnya korban dalam kasus kedua terjadi pada Juni 2024.
Menurutnya kasus tersebut saat itu tidak langsung dilaporkan ke Polres Purworejo, namun diselesaikan secara kekeluargaan yang difasilitasi pemerintah desa setempat. Kala itu kedua belah pihak pun bersepakat untuk menyelesaikan secara kekeluargaan.
“Belakangan, kesepakatan tidak dipenuhi secara maksimal oleh pihak pelaku. Keluarga korban akhirnya membuat laporan polisi tertanggal 24 Juni 2024,” katanya.
Atas laporan itu, lanjut Catur, polisi pun langsung melakukan serangkaian penyelidikan untuk mengungkap kejadian pilu yang menimpa dua remaja yang masih duduk dibangku sekolah tersebut.
Ditengah proses hukum yang sedang dilakukan kepolisian, pihak korban bersama pelaku kembali menempuh proses penyelesaian secara kekeluargaan. Dalam upaya tersebut pihak kepolisian tidak terlibat.
Setelah menemui kesepakatan dalam proses kekeluargaan di luar sepengetahuan kepolisian itu, pihak korban kembali datang ke Polres Purworejo untuk mencabut laporan. Pencabutan laporan dilakukan pada 12 Agustus 2024.
“Dalam pencabutan itu dijelaskan bahwa sudah ada penyelesaian secara kekeluargaan diluar. Sehingga dengan penyelesaian kekeluargaan tersebut kami menghormati kesepakatan-kesepakatan yang dicapai para pihak, meskipun kami tidak dilibatkan,” ujarnya.
Seiring perkembangan yang terjadi belakangan dan ketidakpuasan keluarga korban, tegas Kasat Reskrim pihaknya siap untuk kembali menangani kasus tersebut.
“Kami siap dan akan bekerja secara proporsional, transparan dan akuntable,” pungkasnya.(dnl)
