- iklan atas berita -

Metro Times (Semarang) Warga Pendrikan Kidul Semarang Tengah Kota Semarang diresahkan seorang pria yang suka pamer alat kelamin dan minta uang secara paksa. Mendapatkan informasi tersebut Tim Penjangkauan Dinsos (TPD) segera menuju lokasi yang dimaksud.

“Kami temukan di belakang Udinus (Universitas Dian Nuswantoro), sekarang sudah mendapatkan perawatan di RSJD,” kata Kabid Rehabilitasi Sosial Tri Waluyo saat ditemui awak media di kantornya, Pemkot Semarang, Rabu (26/2/2020).

Informasi masuk melalui pesan singkat yang dikirim ke Kepala Dinsos Sosial Kota Semarang Muthohar, pada Senin (24/2/2020) pukul 20.30 WIB. Tak berselang lama tim langsung meluncur ke lokasi yang dimaksud. Tiba di lokasi pukul 22.00 WIB, TPD langsung mencari target yang dimaksud.

Untuk itu ia sampaikan terima kasih pada masyarakat yang telah melaporkan hal itu, sehingga pihaknya dapat segera bertindak, “Tentunya kami perlu berterima kasih pada masyarakat yang telah menyampaikan informasi tersebut. Karena kalau tidak ada laporan, artinya kepedulian masyarakat masih kurang,” ujarnya.

ads

Lebih lanjut ia mengingatkan, untuk menjaga akurasi data dan informasi masyarakat harus berusaha memanfaatkan kemajuan teknologi yang disambut Pemerintah Kota Semarang melalui adanya sistem lapor cepat CC112 dan sebagainya, “Mari kita manfaatkan layanan berbasis online yang telah tersedia sebaik-baiknya,” tuturnya.

Proses Evakuasi
Terpisah, proses evakuasi dilakukan oleh 3 (tiga) orang personil TPD yakni Kunti Septijarini Inasanti, Tri Budi, dan Rudi Widodo saat dikonfirmasi, Ina mengaku sempat takut oleh kebiasaan buruk pria ODGJ tersebut,” Jujur saya merasa takut,” akunya.

Selanjutnya, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dari Kecamatan Gajahmungkur ini mengungkapkan, warga sekitar tidak tahu menahu asal pria tersebut, hanya tahu saat malam tidur di emperan toko Ina Swiss. Saat dievakuasi, orang tersebut sempat melakukan tindakan perlawanan.

“Saat dibawa masuk ke ambulan sempat melompat dari kursi belakang dan berusaha memperlihatkan alat vitalnya, tapi segera ditindak oleh tim. Makanya diikat tangannya,” ungkapnya.
Ina, sapaan akrabnya, melanjutkan, di RSJ Amino Gondohutomo diketahui orang tersebut mengaku berasal dari Kadipiro Solo. “Saat dilakukan anamnesti oleh tim dokter mengaku bernama Ricky dari Kadipiro Solo,” ucapnya.

Personil TPD yang lain, Rudi Widodo mengatakan hal senada, warga dan penjual makanan di sekitar lokasi itu mengatakan Ricky kerap meminta uang secara paksa, “ia juga ngaku suka minta uang waktu ditanyai di RSJ,” bebernya.

Informasi sementara yang diperoleh dari hasil anamnesti RSJ, ia mengaku bernama Ricky, usia 25 tahun, dari Kadipiro Kota Surakarta. Saat ini, kelayan (istilah penerima manfaat Dinsos) telah mendapatkan perawatan dengan rekomendasi dari Dinsos Semarang. (af/dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!