- iklan atas berita -

Metro Times (Yogyakarta) Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letnan Jenderal TNI Mohamad Hasan menerima kehormatan khusus III dari pusat Padepokan Pencah Silat Betako Merpati Putih Yogyakarta.

Tradisi kenaikan tingkat khusus ini dilaksanakan secara sakral dengan melarung strip hijau di Pantai Parangkusumo, Bantul pada Jumat (25/10/2024). Setelah melarung strip hijau Pangkostrad yang juga selaku Ketua Umum PPS Betako Merpati Putih itu memperoleh strip baru berwarna ungu.

Penyematan dilakukan strip dilakukan langsung oleh ahliwaris Guru Besar dan pendiri PPS Betako Merpati Pituh.

“Alhamdulillah saya berkesempatan untuk mendapat kehormatan untuk menerima kenaikan tingkat khusus tiga. Momentum ini sudah lama saya tunggu. Akhirnya hari ini pas hari Jumat kita dapat melaksanakan upacara janji alam di Parangkusumo ini,” kata Pangkostrad.

ads

Bagi dia kenaikan tingkat khusus itu merupakan tantangan skaligus motivasi. Sebagai ketua umum dia bertekad mengembangkan PPS Betako Merpati Putih agar jauh lebih baik kedepan. Hal itu sudah menjadi visi misi sejak ia mendapat kepercayaan untuk memegang tampu kepemimpinan.

Pangkostrad mengutarakan Pencak Silat Betako merpati putih merupakan budaya leluhur bangsa dan menjadi salah satu kesenian bela diri asli Indonesia. Bela diri ini harus dikembangkan dan memberi manfaat bagi setiap generasi.

“Sejak saya menjadi prajurit saya belajar bela diri Merpati Putih. Ini menjadi sarana saya untuk mengembangkan keilmuanya, mengembangkan pencaksilatnya sehingga menjadi beladiri kebanggaan bangsa Indonesia,” imbuhnya.

Ia berpesan untuk para pesilat Betako Merpati Putih agar terus berlatih dan terus memberi yang terbaik kepada perguruan sesuai janji yakni taat kepada Tuhan yang maha Esa, taat kepada perguruan serta taat kepada Nusa Bangsa.

Ahli Waris Pendiri Pencak Silat Betako Merpati Putih, Nehemia Budi Satyawan mengemukakan, kegiatan kenaikan tingkat yang diberikan kepada Pangkostrad merupakan kenaikan tingkat khusus. Ini hanya diberikan kepada orang-orang tertentu. Pemberian kehormatan itu sudah dilakukan sejak guru besar PPS Betako Merpati Putih yang berpusat di Daerah Istimewa Yogyakarta itu masih ada.

Dia menjelaskan, setiap kenaikan tingkat memiliki makna dan membawa pesan moral bagi pesilat yang menyandang tingkatan tersebut. Setiap strip memiliki makna filosofi yang wajib dianut dan diterapkan dalam hidup.

Pelarungan strip merupakan simbol untuk melarung segala urusan duniawi sesuai dengan tingkatan masing-masing. Selanjutnya Strip yang disematkan sebagai simbol tanggungjawab baru yang diberikan oleh para guru besar padepokan tersebut

“Pelarungan kita lakukan di laut karena laut memiliki semua unsur dari air, angin hingga api. Ini bertujuan agar seluruh pesilat merpati putih semakin menyatu dan menyesuaikan diri dengan alam. Itu yang diinginkan para guru besar kita,” ujar Nehemia.

Terpantau, tradisi berlangsung cukup hikmat dan sakral. Sebelum melaksanakan tradisi larungan serta penyematan strip baru, terlebih dahulu Pangkostrad melaksanakan ziarah di makam para guru besar dan keluargnya yang terletak di Desa Ngulakan, Wates, Kulonprilogo.(dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!