- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Bupati Purworejo, Yuli Hastuti mengimbau para Camat dan Kepala Desa untuk turun tangan membantu petani di daerah ini dalam mencegah dan mengendalikan hama wereng pada mata tanam kedua (MT-2) tahun 2024.

Sebagaimana diketahui wereng coklat menggila pada masa tanam pertama tahun ini. Serangan wereng berlangsung cepat hingga merusak tanaman padi siap panen milik petani di daerah tersebut.

“Ibu bupati sudah mengeluarkan surat edaran kepada para camat dan Kades. Untuk mencegah serangan wereng di MT-2 perlu antisipasi sejak dini,” kata Muslih, Sub Koordintor Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Purworejo, Selasa (28/5).

Ia mengutarakan terkait upaya pengendalian organisme pengganggu tanaman terutama padi tersebut, pemerintah desa dipersilahkan untuk mengalokasikan sebagian dana desa di wilayah masing-masing.

“Dana desa bisa digunakan untuk pengendalian wereng, karena ini termasuk bencana di sektor pangan,” ujarnya menambahkan.

ads

Muslih menjelaskan, serangan wereng pada MT-1 lalu berlangsung sporadis dan hampir merata di seluruh wilayah pertanian di Purworejo. Hal itu pun cukup berdampak terhadap produksi padi di kabupaten ini.

“Dalam kondisi normal satu hektar lahan sawah bisa menghasilkan padi basah antara 6 hingga 8 ton. Akibat serengan wereng produksi turun menjadi 5 hingga 6 ton perhektar. Sangat berdampak,” katanya.

Wilayah yang mengalami serangan cukup serius terjadi di lahan pertanian milik petani di Kecamatan Purwodadi, Ngombol, Banyuurip, Loano. Kaligesing, Pituruh, Purworejo serta Bayan. Pihaknya berharap serangan wereng tidak kembali terjadi pada MT-2.

“Serangan wereng merata hampir di daerah-daerah sentra padi Purworejo. Serangannya terjadi secara spot-spot. Saat itu kami turun tangan melakukan pengendalian,” sebut Muslih juga.

Saat ini DKPP pun telah mempersiapkam obat pestisida yang direkomendasikan laboratorium PHP wilayah Kedu. Kendati demikian pemakaian herbisida tersebut merupakan langkah terakhir. Petani diimbau melakukan antisipasi serta pengendalian sejak dini.

“Stok kami terbatas sehingga kita harus melibatkan pemerintah desa dalam pengendalian dengan memanfaatkan sebagian dari dana desa,” katanya.

Dalam upaya pengendalian, pihaknya menyarankan agar petani memanfaatkan pestisida hayati dan nabati. Sudah ada beberapa kelompok tani di Purworejo mengaplikasikan hal itu, diantaranya Sumberjo Kecamatan Purwodadi dan Dobpang Kecamatan Purworejo.

Petani juga diminta melakukan pengamatan rutin terhadap tanaman padi mereka secara rutin. Pengamatan terbaik dilakukan sejak tahap persemaian.

“Kami juga berharap petani aktif, jika ada serangan wereng di sawahnya segara sampaikan ke penyuluh atau POPT di wilayah masing-masing. Ini penting agar pengendalian bisa kita lakukan sama-sama sehingga tidak meluas,” pungkasnya.(dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!