- iklan atas berita -

Metro Times (Semarang) Puluhan member dari berbagai kota yang kena korban investasi bodong mendatangi Rumah Dewa Aldo Serena di Jl. Blancir Sari III Rt. 02 Rw. XI Kelurahan Plamongan Sari, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Sabtu (7/1) petang. Mereka menggelar aksi dan istighotsah di rumah Aldo, yang sekaligus kantor yang dijadikan operasi bisnis investasi yang menghimpun dana ribuan member yang mengklaim dibawah bendera Agung Sedayu Group (ASG) cabang perwakilan Jawa Tengah.

Sambil membentangkan dua spanduk sepanjang tiga meter dan lebar 1 meter yang berisi tulisan; “Rumah ini !!! SEMENTARA DIKUASAI oleh para korbannya DEWA ALDO SERENA sampai dengan hak para korban dikembalikan”. Satu spanduk lagi bertuliskan “DEWA ALDO SERENA DIMANA NURANIMU… JANJI-JANJIMU… KAU INGKARI… KEMBALIKAN UANG PARA MEMBER. Jika dalam 3X24 jam uang member belum dikembalikan kami akan mengambil langkah dengan cara kami”

Selain spanduk, mereka juga menenteng beberapa poster dengan tulisan “Dicari member ASG”, “Kembalikan uang kami”. Dipandu salah seorang koordinator dengan menggunakan mega phone, mereka berorasi menyampaikan tuntutanya. “Kami datang kesini, meminta hak kami. Uang yang kita investasikan pada saudara Aldo bisa segera dikembalikan. Kami sudah beberapa kali kesini, dan ini yang ketiga, namun saat ini keberadaan Aldo tidak jelas (Menghilang). Jika tidak ada iktikad baik dari saudara Aldo, kita akan melaporkan ke Polda Jateng,” ucap koordinator aksi, Muhammad Amin

Amin membeber, jumlah member yang kena tipu investasi abal-abal (Bodong) jumlahnya ada 2000 orang dari kota Semarang dan sekitarnya. Adapun investasi yang ditanamkan nominalnya beragam, mulai dari 10 juta hingga milyaran, ada yang 4,5 milyar bahkan ada yang 6 milyar. Mereka bergabung ada yang sudah 3 tahun, 2 tahun, 1 tahun dan terbaru lima bulan. “Mereka mau bergabung bahkan ada yang rela jual tanah, mobil, sepeda motor dan barang-barang berharga yang dimilikinya karena tergiur provit yang tinggi, namun kenyataanya nihil, hanya bohongan saja,” terangnya

Masih menurut Amin, cara Aldo untuk menyakinkan menggaet member dengan dalih perusahaan yang dikelolanya merupakan cabang ASG yang ada di Jakarta. “Setelah kita cek, ternyata ASG tidak ada cabang di Kota Semarang, apalagi menghimpun dana-dana masyarakat. Berarti Aldo hanya mencatut nama ASG untuk tipu-tipu saja, investasi tidak jelas alias bodong,” tegas Amin

ads

Dewi Mersita, member asal Jatingaleh Semarang mengaku percaya dan tertarik mengikuti investasi yang ditawarkan Aldo karena provit yang didapatkan tinggi, apalagi ada saudara yang lebih dahulu bergabung. “Saya sudah menginvestasikan dengan total 125 juta dengan jumlah 5 ID. Per ID 10 juta, ada yang 65 juta. Dari yang ditawarkan, per ID 10 juta itu mendapatkan provit perbulan 3 juta, berjalan selama 36 bulan. Baru berjalan 3 kali, setelah itu macet hingga sekarang,” akunya

Dewi mengaku menyesal telah investigasi pada Bang Aldo. “Saya berharap Bang Aldo segera mengembalikan uang kami. Jika tidak segera mengembalikan, saya berharap segera ditangkap oleh pihak yang berwajib dan diproses secara hukum, karena telah melakukan penipuan ke banyak orang,” pungkasnya. (af).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!