Metro Times (Bantul) Pembangunan gedung Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diduga tidak menerapkan standar kesehatan, keselamatan Kerja (K3). Pembangunan saat ini sedang berlangsung dan ditargetkan rampung pada November 2024 mendatang.
Terkait dugaan tersebut, pihak PT Bumi Cipta Abyudaya selaku pelaksana proyek angkat suara. Perusahaan tersebut mengklaim bahwa dugaan tersebut tidaklah benar.
“Itu tidak benar, saat proses lelang Dokumen K3 sudah disertakan, karena itu merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi dalam proses lelang,” kata Ahli Konstruksi, PT Bumi Cipta Abyudaya, Fajar Putra yang ditemui dilokasi pembangunan Gedung Perpusda Bantul, Selasa (4/5).
Dalam proyek ini ada tim K3 yang akan terus mengawal penerapan standar K3. Dirinya ditunjuk sebagai koordinator dibantu dua orang.
“Ada timnya dan saya ditunjuk sebagai koordinator. K3 kita terapkan sebaik mungkin untuk seluruh pekerja selama berada di lokasi proyek,” imbuhnya.
Selain penerapan K3, nilai kontrak proyek tersebut dinilai lebih rendah dari HPS atau harga perkiraan sendiri. Dimana HPS dalam pembangunan gedung 3 lantai tersebut sebesar Rp 9,9 miliar sedangkan nilai kontraknya Rp Rp7,8 miliar. Hal itu dikhawatirkan dapat berpengaruh terhadap kualitas serta spesifikasi gedung Perpusda ini.
Terkait hal itu, dalam kesempatan yang sama Pelaksana Proyek- PT Bumi Cipta Abdyudaya, Sultan Syahamin Durgana mengakui nilai kontrak proyek tersebut minor atau dibawah nilai HPS. Kendati demikian dia optimis pembangunan proyek ini dapat selesai tepat waktu tanpa mengurangi kualitas dan spesifikasi bangunan.
“Memang ada minor karena dari sana (Kuasa Pengguna Anggaran), kalau di DAK (Dana Alokasi Khusus) itu ada adendumnya dan itu sudah disepakati sudah bisa,” katanya.
Sultan menyebutkan, sesuai kontrak pengerjaan proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu 240 hari sejak 19 Maret 2024. Ia yakin pembangunan ini akan selesai tepat waktu sekitar November 2024 mendatang.
“Material konstruksi untuk tiang kami pakai besi 19 mili, besi ulir. Jadi kita yakin pembangunan ini sesuai spesifikasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, pembangunan selalu dalam pemantauan konsultan pengawas dari PT.Darma Sraya dan PT.Mitra amerta.(dnl)