Metro Times (Purworejo) Polres Purworejo telah menetapkan M sebagai tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan yang menimpa seorang kakek 70 tahun di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Kamis (31/10).
Sebagaimana diketahui pada Kamis pekan lalu warga Desa Kaligintung Kecamatan Pituruh dikejutkan atas peristiwa kematian Ali Suparman (70). Jasadnya tergeletak dekat kandang kambing penuh darah dengan luka sayatan dilehernya.
Belakangan, sesuai hasil penyelidikan yang dilakukan polisi dikethui Ali Suparman meninggal diduga akibat penganiayaan. Terduga pelaku tak lain adalah anak menantunya sendiri.
“Yang bersangkutan sempat mengelak, dia tidak mengakui. Tersangka bermain watak bahwa seakan-seakan itu bukan peristiwa pembunuhan. Namun dari hasil penyelidikan, penyidikan, pengumpulan alat bukti serta barang bukti tersangka tidak bisa mengelak,” kata Kasat Reskrim Polres Purworejo, AKP Catur Agus Yudo Praseno, Senin (4/11).
Ia mengutarakan setelah berhasil diamankan sesaat usai kejadian, saat ini terduga pelaku telah ditahan dan menyandang status tersangka. Polisi saat ini sedang melengkapi berkas perkara kasus ini.
Catur mengemukakan bahwa penganiayaan yang berujung kematian itu sengaja dilakukan tersangka. Itu terjadi lantaran sakit hati pelaku atas ucapan-ucapan korban.
“Motifnya karena akumulasi kesakithatian pelaku atas ucapan-ucapan korban. Pelaku bersama istrinya inikan tinggal satu rumah dengan korban,” imbuh Catur.
Tak sanggup menahan sakit hati dibenaknya, sore itu tersangka mencari pelaku dan mendapatinya di dekat kandang kambing. Di lokasi itulah tersangka melakukan aksinya untuk menghabisi nyawa korban.
Menurut hasil penyelidikan dan penyidikan, lanjut Kasat Reskrim, pembunuhan itu dilakukan tersangka dengan memanfaatkan sebilah pisau dapur yang biasa digunakan istrinya untuk keperluan memasak. Pisau kecil dengan ukuran panjang sekitar 30 cm itu pun disita polisi sebagai barang bukti.
“Kalau cekcok mulut itu terjadi beberapa hari sebelum kejadian. Sore itu tidak ada cekcok. Saat itu tersangka mencari korban dan ketemu dikandang dan diduga langsung melakukan penganiayaan,” sebut Catur.
Akibat perbuatanya tersangka terancam hukuman penjara paling lama 15 tahun. Selain KUHP, polisi juga menerapkan Undang-undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).(tyb)