- iklan atas berita -

 

Metro Times (Purworejo) Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Purworejo meluncurkan program baru bernama Sekolah Pamong yang dikemas dengan kegiatan Pendidikan Dasar Perangkat Desa, Sekretaris Desa, dan Kepala Urusan. Adanya program tersebut diharapkan dapat meningkatkan profesionalitas sekaligus mencegah para perangkat desa baru tersandung masalah akibat ketidakpahaman terkait tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) serta regulasi.

Sekolah Pamong secara simbolis dibuka dan diluncurkan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPPPAPMD) Kabupaten Purworejo, Laksana Sakti AP MSi, di kampus STIE Rajawali Purworejo, Sabtu (6/7).

Kegiatan diikuti sebanyak 167 peserta dari berbagai desa dan kecamatan yang dibagi dalam 3 kelas, yakni kelas Sekdes dan Kaur, Kelas Kasi, dan Kelas Kadus. Hadir antara lain Ketua PPDI Kabupaten Purworejo, Erwan W Ashari, bersama jajaran pengurus, serta Ketua STIE Rajawali, Dr Hesti Respatiningsih SE MPar.

ads

Selama sehari, para peserta mendapatkan beragam materi dari DPPPAPMP serta PPDI, seperti materi hukum, pemerintahan desa, Tupoksi perangkat desa, dan keorganisasian PPDI.

“Program ini perdana kita gelar dan hari ini baru diluncurkan. Tujuannya antara lain agar teman-teman dalam melaksanakan tugas tahu rambu-rambu, tidak melanggar aturan,” kata Ketua Panitia yang juga Ketua Bidang Organisasi dan SDM PPDI Kabupaten Purworejo, Anjas Prasetyo.

Ketua PPDI Kabupaten Purworejo, menyebut bahwa Sekolah Pamong merupakan salah satu amanat Musyawarah Kerja Daerah PPDI Kabupaten Purworejo Tahun 2023 yang telah ditindaklanjuti dengan Rakorda Tahun 2024 belum lama ini. Gagasan Sekolah Pamong yang selanjutnya dimotori oleh Bidang Organisasi dan SDM PPD Sekolah Pamong muncul dari adanya keprihatinan pengurus terhadap banyaknya persoalan yang menimpa anggota.

“Inisiasi ini mungkin baru di Purworejo. Kita itu prihatin banyak sekali perangkat desa yang tersandung persoalan, ada-ada saja masalahnya. Ternyata salah satu penyebabny terjawab, akibat ketidakpahaman teman-teman perangkat desa,” sebut Erwan.

Pada kegiatan perdana ini, peserta baru difokuskan bagi para perangkat desa baru, yakni angkatan tahun 2023 dan 2024. Namun, rencananya kegiatan serupa akan digelar secara berkelanjutan bagi perangkat desa yang telah lama bertugas.

“Kita juga punya angan-angan agar setiap kelanjutannya bisa merangkum seluruh perangkat desa, bukan hanya yang baru. Semacam merekapitulasi mundur, jadi yang semakin lama itu semakin muda ikutnya Sekolah Pamong,” jelasnya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa Sekolah Pamong menjadi rangkaian peringatan Hari Lahir ke-18 PPDI yang telah diawali dengan Tasyakuran pada tanggal 17 dan 18 Juni 2024 di 16 Kecamatan se-Kabupaten Purworejo. Ada pula Turnamen Bola Voli memperebutkan Piala Pamong pada tanggal 7 – 14 Juli 2024 di Lapangan Voli Desa Kepuh Kutoarjo, Parade Chorus Paduan Suara tanggal 14 Juli 2024 di Gedung Kesenian WR Soepratman, serta Apel Bakti Pamong dan Resepsi Peringatan Hari Lahir PPDI pada 18 Juli 2024 di GOR Sarwo Edhie Wibowo.

“Sejumlah kegiatan yang kita gelar sekaligus menjadi upaya konsolidasi PPDI,” ungkap Erwan.

Laksana Sakti saat dikonfirmasi memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Sekolah Pamong yang digagas PPDI Purworejo. Pasalnya, peningkatan kapasitas khususnya bagi perangkat baru sangat dibutuhkan, tetapi regulasinya belum diatur secara khusus mengingat perangkat desa menjadi tanggung jawab pemerintah desa.

“Kalau dari pemerintah kabupaten kita menyelenggarakan secara umum, jadi tidak secara khusus terkait Tupoksi perangkat desa. Dengan pembekalan seperti ini harapannya perangkat desa bisa menngetahui aturan-aturan, norma-norma. Intinya profesionalitas perangkat desa harus bisa diciptakan,” terangnya.

Karena itulah, pihaknya mendorong agar Sekolah Pamong dapat terus dikembangkan.

“Beberapa waktu lalu kita juga berkolaborasi dengan STIE Rajawali membuat kurikulum untuk peningkatn kapasitas perangkat desa. Tapi kita mendorong saja, karena semua kan bergantung pemerintah desa,” tandasnya.

Apresiasi juga disampaikan oleh Ketua STIE Rajawali. Apalagi, Sekolah Pamong angkatan pertama dipusatkan di kampusnya.

Pihaknya pun berharap agar ke depan lembaga pendidikan yang dipimpinnnay dapat terus bersinergi dengan DPPPAPMP dan PPDI dalam program-program pengembangan lainnya.

“Kami berharap bisa terus dilibatkan dan sebagaii instituti pendidikan dapat berkontribusi kepada masyarakat,” katanya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!