MetroTimes (Surabaya) – Setelah sempat viral di media sosial pada 31 lalu, perseteruan antara pihak RSUD Dr. Mohamad Soewandhie dan Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM) Surabaya akhirnya menemukan titik terang. Direktur Utama RSUD Dr. Mohamad Soewandhie, dr. Billy Daniel Messakh, dan Ketua DPD BNPM Surabaya, MH. Rosuli, SH, MH, menyampaikan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan damai.
Dalam pernyataan yang disampaikan di hadapan media, dr. Billy menegaskan bahwa pihak rumah sakit bukanlah milik pribadi, melainkan milik masyarakat Surabaya. “Kami di sini melayani masyarakat. Kami siap mendengarkan masukan dan kritik demi perbaikan manajemen rumah sakit,” ujarnya. Dia juga mengakui adanya keterbatasan dalam melayani masyarakat, terutama di saat kondisi darurat.
MH. Rosuli turut menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada dr. Billy, jajaran manajemen RSUD Dr. Mohamad Soewandhie, dan masyarakat Surabaya. “Saya menyadari kesalahan yang terjadi dan dengan penuh kerendahan hati memohon maaf. Persoalan ini seharusnya bisa diselesaikan dengan baik dan damai. Kita sudah sepakat mencabut laporan di Polrestabes Surabaya dan berkomitmen untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama,” katanya.
Proses mediasi tersebut difasilitasi oleh Pemerintah Kota Surabaya, dengan Sekretaris Daerah Pak Iqbal sebagai perantara. Mediasi ini berhasil menciptakan suasana damai dan menjalin kembali komunikasi positif antara kedua belah pihak.
Dr. Billy mengakhiri pernyataannya dengan menekankan bahwa rumah sakit selalu terbuka untuk melayani dan mendengarkan aspirasi masyarakat. “Kami juga akan bekerja sama dengan pihak-pihak seperti Mas Rosuli untuk membantu menjaga komunikasi yang baik di masa depan,” tambahnya.
Dengan berakhirnya polemik ini, diharapkan rumah sakit dan masyarakat Surabaya dapat kembali fokus pada tujuan utama, yaitu menjaga kesehatan dan kesejahteraan bersama.
(nald)