- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Kejadian amblesnya belasan kendaraan di tanah bekas galian pipa Pertamina mendapat tanggapan dari PT Nindya Karya (Persero) selaku pihak kontraktor pengerjaan proyek tersebut. Guna mengantisipasi kejadian serupa, rambu atau tanda peringatan yang selama ini terpasang dan banyak yang hilang, akan ditambah.

Hal itu dikatakan bagian Humas PT Nindya Karya, Suryo Lumaksono Wibowo atau yang akrab disapa Gembus, saat dikonfirmasi Gembus mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan evaluasi dan observasi lapangan pasca adanya laporan kejadian-kejadian tersebut. Berdasarkan data di lapangan diketahui bahwa dari belasan kendaraan yang dilaporkan ambles, tidak semua akibat proyek galian pipa Pertamina.

“Memang ada (kendaraan ambles di bekas galian, red), tapi sudah kita cek dan dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak semua ambles, tergelincir, atau terperosok di bekas galian pipa kami,” sebutnya, Jumat (3/4).

Menurutnya, tidak sedikit pengendara yang menabrak tumpukan pasir yang disiapkan untuk pengerasan di sekitar bahu jalan dan mempunyai jarak cukup jauh dari tepi aspal. Ada pula kendaraan yang terperosok di bahu jalan bukan bekas galian pipa karena struktur tanah yang terlalu miring sejak semula sebelum penggalian.

“Analisa kami, kan ada sirtu di bahu jalan yang memang kami siapkan untuk pengerasan, dan banyak pengendara yang menabrak. Kalau lihat seperti itu harusnya pengendara juga hati-hati,” jelasnya.

ads

Terkait minimnya tanda atau rambu peringatan hati-hati yang dikeluhkan pengendara serta warga, Lumaksono menjelaskan bahwa sebenarnya telah terpasang tanda peringatan di semua titik rawan. Namun, banyak tanda peringatan tersebut yang hilang. Pekerja juga telah memasang tanda berupa patok bambu untuk memberi tahu pengguna jalan.

“Tanda-tanda sudah kita pasang, tapi banyak yang hilang. Kalau untuk patok bambu itu memang sementara, karena proses pengerasan saat ini kan memang baru sekitar 50 persen, pengerasan 100 persen nanti kita lakukan setelah pemasangan fiber optic di dekat jalur pipa,” jelsnya.

Di luar evaluasi penyebab kejadian itu, Lumaksono menegaskan bahwa pihak perusahaan telah membantu penanganan menggunakan crane terhadap setiap kendaraan yang ambles. Pihaknya juga akan memperbarui dan menambah rambu peringatan di sejumlah titik yang dinilai rawan.

“Ini kita langsung memperbanyak baner-baner tanda peringatan serta patok. Kami minta maaf kepada seluruh pengendara untuk kejadian kemarin, tapi kami juga minta kerja sama kepada pengguna jalan untuk hati-hati saat melintas lokasi pengerjaan dan turut menjaga tanda rambu yang telah terpasang,” ungkapnya.

Lebih lanjut Lumaksono menjelaskan bahwa proyek yang dikerjakan merupakan Pengembangan Pipa CY III (Cilacap-Yogyakarta pipa ketiga) yang nantinya akan mengalirkan bahan bakar minyak (BBM) Pertamina. Saat ini, pipa sepanjang lebih kurang 20 Kilometer yang melintasi Purworejo telah tertutup tanah dan akan dilanjutkan proses pemasangan fiber optic serta pengerasan bekas galian.

“Karena ada tanggap darurat Corona, pekerjaan kita memang juga menyesuaikan aturan pemerintah. Tapi kita pastikan pekerjaan selesai tepat waktu dan kondisi tanah kembali seperti semula,” tandasnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!