Metro Times (Purworejo) Pemerintah Kabupaten Purworejo optimistis pada tahun 2028 mendatang seluruh Posyandu desa dan kelurahan daerah tersebut dapat mengintegrasikan layanan primer. Tak hanya bayi dan balita, dengan program ini warga Purworejo lintas usia dapat menikmati pelayanan kesehatan di Posyandu.
Sekretaris Dinas Kesehatan Purworejo, Ekaningtiyas mengutarakan program integrasi layanan primer atau ILP pada Posyandu ini telah dilaksanakan sejak Maret lalu. Dengan mengintegrasikan layanan primer di Posyandu, pemerintah ingin layanan kesehatan bagi masyarakat semakin dekat.
Ia menyebut saat ini sudah ada lima Posyandu yang menerapkan IPL, meliputi Desa Golok Kecamatan Banyuurip, Pandanrejo-Kaligesing, Desa Lubang Kidol-Butuh serta satu desa di Kecamatan Kemiri.
“Selanjutnya saat ini masih ada 27 Posyandu desa dan kelurahan yang sedang dirintis untuk dapat menerapkan layanan IPL. Program ini terlaksana dengan mengoptimalkan peran Puskesmas di seluruh kecamatan,” ucap Eka, Rabu (16/10).
Dalam menerapkan ILP setiap Posyandu akan diisi oleh empat tenaga terlatih yang terdiri dari satu bidan, satu perawat serta dua kader kesehatan yang sudah menjalani pelatihan.
“Posyandu ILP akan memberikan pelayanan setiap hari. Selain itu Posyandu ILP juga tidak hanya melayani bayi dan bali, semua warga bisa mengakses layanan di situ,” imbuhnya.
Untuk diketahui Posyandu ILP merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat. Program ini adalah bagian dari transformasi bidang kesehatan yang digagas oleh Kementerian Kesehatan.
Pada era ILP, Posyandu melayani seluruh kelompok umur, mulai dari bayi, balita, remaja, anak usia pra dan sekolah, usia produktif, hingga lansia. Layanan yang diberikan di Posyandu ILP, diantaranya, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan lingkar perut, cek gula darah, konseling kesehatan juga penyuluhan kesehatan.
Selain itu, kader Posyandu juga akan melakukan kunjungan rumah ke seluruh KK di wilayah untuk memantau kesehatan masyarakat secara utuh.(tyb)
